CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kabupaten Cianjur kehilangan sekitar 900 hektare lahan pertanian akibat alih fungsi lahan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, terhitung sejak 2017 hingga 2024.
Data tersebut terungkap dalam kegiatan Bakti Tani untuk Negeri yang digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke-64 di Terminal Agribisnis, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, pada Rabu 24 September 2025.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Cianjur, Dandan Hendrayana, menyebut total luas lahan pertanian di Cianjur kini mencapai 90.000 hektare.
Baca Juga:Kejari Cianjur Jadi Narasumber Sosialisasi PTSL 2025Dinsos Cianjur Tegaskan Penerima Bansos Terindikasi Judol Terancam Dicoret
“Luas sawah sekitar 30.000 hektare, sedangkan sisanya berupa perkebunan dan lahan pertanian lainnya. Dari total tersebut memang ada pengurangan sekitar 900 hektare sejak 2017 sampai 2024,” ujar Dandan.
Menurutnya, alih fungsi lahan lebih banyak dipakai untuk kepentingan usaha, termasuk pembangunan pabrik maupun lahan komersial lainnya. Meski jumlahnya dianggap tidak signifikan, dia menilai fenomena tersebut harus tetap menjadi perhatian.
“Yang paling menonjol, kebanyakan dialihkan untuk keperluan usaha, terutama pabrik dan lahan pengusaha,” katanya.
Sementara itu, Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, yang hadir dalam acara peringatan Hari Tani ke-64 menegaskan pemerintah daerah tidak akan lagi memberi ruang bagi alih fungsi lahan, terutama sawah produktif.
“Momentum Hari Tani ini kami jadikan komitmen bersama. Pertanian Cianjur harus semakin maju dan mampu menyejahterakan masyarakat. Kami juga mengajak generasi muda untuk ikut mendukung dan bangga menjadi bagian dari dunia pertanian,” katanya.
Dia menambahkan, selain melindungi sawah yang ada, Pemkab Cianjur berencana mencetak lahan baru serta mengoptimalkan lahan-lahan terlantar untuk kembali produktif.
“Ke depan kami pastikan tidak ada lagi alih fungsi lahan, terutama sawah. Justru kita akan menambah lahan baru dan menghidupkan kembali lahan tidur agar bisa produktif untuk pertanian,” pungkasnya.