Dari Biji Kopi Cikajang, Menuju Ekspor Dunia: Jejak Nyata Astra dalam Pemberdayaan Desa

Kopi Cikajang
Di balik harum secangkir kopi Cikajang, tersimpan kisah inspiratif tentang kolaborasi, pemberdayaan, dan keberlanjutan. (istimewa)
0 Komentar

“Kami berkomitmen kuat untuk memberikan manfaat dan membantu mengembangkan Indonesia melalui empat kontribusi sosial dalam pilar kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, dan lingkungan hidup,” ujarnya.

Dari Desa Menuju Dunia

Kesuksesan ekspor kopi Garut juga tak lepas dari program One Village One CEO yang dijalankan IPB bersama Astra. Program ini mengirim alumni dan mahasiswa tingkat akhir IPB ke desa untuk menjadi CEO muda. Mereka bertugas mendampingi petani, memperkenalkan teknologi tepat guna, serta meningkatkan kualitas produk.

Rektor IPB, Arif Satria, menyebut inisiatif ini sebagai wujud nyata transformasi desa.

Baca Juga:Pembangunan Kawasan Peternakan di Campaka Disorot, Poslogis: Tanpa Perencanaan Matang Berisiko MangkrakKejari Cianjur Jadi Narasumber Sosialisasi PTSL 2025

“Insya Allah, bersama Astra dengan program One Village One CEO, sekarang sudah semakin bergeser menjadi one village one exporter. Satu desa satu produk ekspor,” ungkapnya.

Dia menambahkan, kopi Garut bahkan berhasil meraih juara ketiga di Kontes Kopi Spesialti Indonesia untuk kategori Arabica Natural.

Keberhasilan ini menurut Arif adalah bukti bahwa desa bisa menjadi harapan dan masa depan bangsa. Dengan sentuhan teknologi, masyarakat desa mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing global.

“Desa adalah masa depan bangsa. Dengan inovasi dan penguatan karakter, desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” katanya.

Jejak Nyata Astra di Desa

Pencapaian kopi Cikajang hanyalah satu dari banyak bukti komitmen Astra. Melalui program DSA, Astra telah mendampingi 53 desa di Jawa Barat dengan berbagai komoditas, mulai dari pertanian hingga usaha mikro. Dukungan tidak berhenti pada pelatihan, tetapi juga pada pemasaran, teknologi, dan penguatan kelembagaan masyarakat.

Bagi warga Cikajang, keberadaan DSA Astra adalah semangat baru untuk bergerak. Dengan kopi sebagai medium, mereka tak hanya membangun ekonomi lokal, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Seperti tertulis dalam pesan kampanye mereka: Dari secangkir kopi, lahir tanggung jawab untuk merawat masa depan.

Harapan ke Depan

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, berharap keberhasilan ekspor ini menjadi pemicu bagi desa lain.

Baca Juga:Dinsos Cianjur Tegaskan Penerima Bansos Terindikasi Judol Terancam Dicoret Perkara Kasus Korupsi PJU Cianjur Segera Disidangkan

“Alhamdulillah, hari ini kita lihat realisasi dari OVOP Cikajang ini sudah keluar, katakanlah 1 ton kopi kira-kira dikonversi menjadi Rp 4 miliar. Harapan kami, ke depan akan muncul desa-desa lain yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas ekspor,” ujarnya.

0 Komentar