Bunga Bangkai Tiba-tiba Muncul di Halaman Rumah Warga di Karangtengah Cianjur, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Bunga Bangkai
Kemunculan bunga bangkai (Amorphophallus) di halaman rumah warga Kampung Ciburial, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, membuat heboh masyarakat sekitar.(Cianjur Ekspres/Akmal Esa Nugraha)
0 Komentar

Dia menyebut, jenis bunga bangkai ini memiliki banyak variasi. “Saya pernah punya dikasih temen yang batangnya agak ungu kecokelatan, bunganya lebih kecil. Yang ini kan gede. Variasinya banyak. Kalau bukan orang yang memperhatikan lingkungan sekitar, tidak akan sadar. Makanya orang suka bilang kok tiba-tiba muncul, padahal sebenarnya sudah ada dari lama,” kata Destri.

Dia menuturkan siklus hidup bunga bangkai jenis suweg ini juga relatif cepat dibandingkan dengan bunga bangkai raksasa.

“Kalau yang besar bisa bulanan banget, lama. Kalau yang kecil ini lebih cepat, mungkin karena metabolisme dan ukuran umbinya lebih sedikit. Dari berbunga ke daun lagi itu cepat. Jadi tidak heran kalau warga kaget,” katanya.

Baca Juga:Dari Biji Kopi Cikajang, Menuju Ekspor Dunia: Jejak Nyata Astra dalam Pemberdayaan DesaPembangunan Kawasan Peternakan di Campaka Disorot, Poslogis: Tanpa Perencanaan Matang Berisiko Mangkrak

Destri menambahkan, pada fase daun masyarakat biasanya tidak menyadari keberadaan tanaman tersebut.

“Ketika fase daun, orang nggak sadar. Mereka lihat, ini daun apaan sih? lalu mengira tanaman lain. Begitu daunnya layu, hilang sebentar, tiba-tiba nongol bunga. Jadi wajar kalau warga kaget,” katanya.

Dia mengungkapkan bunga bangkai jenis suweg ini tidak termasuk tanaman langka atau dilindungi.

“Statusnya rendah. Dia salah satu Amorphophallus dengan sebaran paling luas, ada di Jawa, Sumatera, Sulawesi, bahkan pernah saya baca di Afrika juga ada. Jadi tidak langka. Kelangkaan itu salah satunya ditentukan sebaran, dan jenis ini sebarannya luas,” katanya.

Meski begitu, aroma khasnya tetap sama dengan bunga bangkai lain. “Baunya tetap, semua bau bangkai. Makanya namanya bunga bangke. Apapun ukurannya, kecil atau besar, tetap bau, hanya tingkatannya saja yang berbeda,” pungkasnya.

0 Komentar