CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kemunculan bunga bangkai (Amorphophallus) di halaman rumah warga Kampung Ciburial, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, membuat heboh masyarakat sekitar. Tanaman langka itu pertama kali diketahui tumbuh setelah pohon porang di sekitar lokasi tumbang.
Pemilik rumah, Asep Dedi (45), menuturkan bunga bangkai tersebut sudah muncul sejak sekitar sepekan lalu. Dia menyadari kehadiran bunga itu setelah mencium bau menyengat yang menguar dari pekarangannya.
“Sejak pohon porang tumbang, tiba-tiba muncul seperti bunga bangkai. Baunya menyengat sekali, banyak lalat. Tapi setelah hujan turun, bau itu hilang,” ujar Asep, Kamis 25 September 2025.
Baca Juga:Dari Biji Kopi Cikajang, Menuju Ekspor Dunia: Jejak Nyata Astra dalam Pemberdayaan DesaPembangunan Kawasan Peternakan di Campaka Disorot, Poslogis: Tanpa Perencanaan Matang Berisiko Mangkrak
Asep mengaku ini pertama kalinya bunga bangkai tumbuh di sekitar rumahnya. Bahkan dia sendiri baru tahu jenis tanaman itu setelah diberi tahu saudaranya.
“Awalnya saya kira itu bukan tanaman langka, karena belum pernah ada di sini. Ternyata kata saudara saya itu bunga bangkai, seperti yang ada di Cipanas,” katanya.
Menurutnya, sejak kemunculannya bunga bangkai tersebut sempat ramai didatangi warga. Bahkan, guru dan siswa dari sekolah di kawasan Bojong datang berbondong-bondong untuk melihat langsung tanaman langka itu.
“Alhamdulillah, banyak warga yang penasaran. Mereka datang setelah pengajian atau dari sekolah. Ya baru kali ini ada bunga bangkai tumbuh di Ciburial,” katanya.
Sementara itu, Peneliti Ahli Muda di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Destri menegaskan jenis bunga bangkai yang muncul tersebut merupakan salah satu spesies Amorphophallus atau suweg, yang sebenarnya dapat tumbuh di berbagai tempat meski jarang diperhatikan.
“Untuk yang itu kan katanya tiba-tiba muncul, terus bikin heran lah bunga. Kalau misalnya yang tadi disebut suweg itu memang agak gampang tumbuh, ada di banyak tempat. Kadang-kadang saya lihat di pinggir jalan, di tengah semak, tapi orang tidak menyadari keberadaannya,” katanya
Menurutnya, masyarakat sering kali tidak mengenali tanaman ini pada saat masih berupa daun.
Baca Juga:Kejari Cianjur Jadi Narasumber Sosialisasi PTSL 2025Dinsos Cianjur Tegaskan Penerima Bansos Terindikasi Judol Terancam DicoretÂ
“Kita nggak paham ketika dia berdaun seperti apa. Daunnya bercorak-corak, bercak hijau, tangkainya bercorak, mirip bunga bangkai besar tapi lebih kecil. Kalau tidak diperhatikan, orang mengira itu tanaman biasa saja. Jadi begitu daunnya mati dan berganti jadi bunga, orang kaget karena tiba-tiba muncul,” katanya.