CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Sebanyak 99 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Cianjur sepanjang Januari hingga pertengahan September 2025. Total kerugian ditaksir mencapai Rp10,688 miliar.
Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, mengatakan kerugian tersebut mayoritas berasal dari kebakaran rumah tinggal, disusul pertokoan dan bangunan lainnya.
“Mayoritas kasus kebakaran yang terjadi yaitu rumah warga. Kerugiannya bervariasi, mulai dari jutaan rupiah hingga puluhan juta rupiah per kejadian,” ujarnya, Rabu 17 September 2025.
Baca Juga:Turun ke Dapil, Rustam Effendi Sebut Layanan Kesehatan Jadi Permasalahan MenonjolReses Freddy Fitriadi, Warga Pertanyakan Realisasi Bantuan Rp25 Juta/RT hingga Insentif Guru Ngaji
Menurutnya, bulan Februari menjadi periode dengan kerugian terbesar yakni mencapai Rp2,1 miliar. Sementara kerugian paling kecil terjadi pada Agustus dengan nilai sekitar Rp175 juta.
“Kalau dilihat dari data, bulan Februari paling besar, yaitu sampai Rp2,1 miliar. Kalau yang paling kecil itu pada Agustus, Rp175 juta,” katanya
Rinciannya, Januari Rp1.590.000.000, atau Rp1,5 miliar, Februari Rp2.113.000.000, atau Rp2,1 miliar, Maret Rp1.547.000.000 Rp1,5 miliar, April Rp310.000.000, atau Rp310 Juta, Mei Rp1.130.500.000, atau Rp1,1 miliar, Juni Rp1.550.000.000, atau Rp1,5 miliar, Juli Rp875.000.000, atau Rp875 juta, Agustus Rp175.000.000, atau Rp175 juta, dan September (dari tanggal 05 sampai 17 September) Rp1.397.500.000, atau Rp1,3 miliar, totalnya yaitu Rp10.688.000.000 atau Rp10,688 miliar.
“Kalau dilihat dari wilayah, Kecamatan Cianjur Kota menjadi daerah dengan kasus kebakaran terbanyak,” katanya.
Dia menyebut, tidak ada korban jiwa selama kejadian kebakaran di Cianjur. “Tidak ada korban jiwa, kalau luka ada, dan itu pun langsung ditangani oleh tim medis,” pungkasnya.