CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR. Pengumuman itu ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025).
“Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Gerindra,” tulis Sara dalam keterangannya.
Meski begitu, ia tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pengunduran dirinya. Sara hanya menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas pernyataannya yang sempat menjadi sorotan pada 28 Februari 2025 lalu. Hingga kini, pihak Fraksi Gerindra maupun DPR RI belum memberikan keterangan resmi mengenai langkah politik Sara selanjutnya.
Profil Singkat
Baca Juga:Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI, Sampaikan Permintaan Maaf di InstagramBMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat, 11 September 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 27 Januari 1986. Ia dikenal sebagai seorang aktivis, politikus, aktris, sekaligus presenter. Sara merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sejak masa mudanya, Sara sudah menempuh pendidikan internasional. Setelah lulus dari SD Tarakanita II pada usia 12 tahun, ia sempat bersekolah di United World College of South East Asia (UWCSEA), Singapura, meski hanya beberapa bulan. Ia kemudian pindah ke Swiss mengikuti orang tuanya yang berdinas di sana.
Sara menempuh pendidikan menengah di College du Leman, Geneva, di mana ia diizinkan langsung masuk kelas 8. Selama SMA, ia aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk menjadi bagian dari tim sepak bola Junior Varsity yang berhasil menjuarai kompetisi tingkat provinsi.
Setelah lulus SMA, ia diterima melalui jalur Early Decision di Universitas Virginia, Amerika Serikat, dengan fokus studi Drama dan Peradaban Kuno (Yunani dan Romawi).
Karier Politik dan Aktivisme
Sara terjun ke dunia politik melalui Partai Gerindra dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014–2019. Selama menjadi legislator, ia dikenal vokal memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak, serta aktif melawan praktik perdagangan manusia.
Pada periode berikutnya, ia kembali dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, hingga akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada 10 September 2025.