Desak Evaluasi Menyeluruh Program MBG di Cianjur, Diki Ismail: Jangan Sampai Menunggu Ada Kasus Dulu

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Diki Ismail
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Diki Ismail.(Dok. Diki Ismail)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dorongan ini muncul setelah maraknya kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah pelajar di Cianjur.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Diki Ismail, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini masih menyisakan berbagai persoalan di lapangan. Dia menyebut, jangan sampai evaluasi dilakukan setelah muncul kasus, terlebih jika yang menjadi korban adalah para pelajar Cianjur.

“Jangan sampai menunggu ada kasus dulu baru diperbaiki. Ini kan menyangkut anak-anak kita di Cianjur. Program MBG seharusnya berjalan dengan baik karena tujuan utamanya untuk meningkatkan gizi, bukan malah menimbulkan masalah,” ujarnya saat dihubungi oleh Cianjur Ekspres, pada Senin 8 September 2025.

Baca Juga:Tiga Ruangan SDN Cibaregbeg 1 Cibeber  di Cianjur Hangus Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp700 JutaHari Pelanggan Nasional, MUP PLN UP3 Cianjur Terjun Langsung Layani di Loket

Menurut Diki, pihaknya sudah mendorong agar pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait segera membentuk tim evaluasi dan tim pengawasan.

“Walaupun di setiap dapur sudah ada tim ahli, tapi tetap harus dievaluasi secara menyeluruh. Kami dalam hal ini sudah mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk membentuk tim pengawasan khusus, baik untuk kesehatan maupun gizi. Jangan sampai program ini hanya berjalan formalitas,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga sudah mengusulkan adanya pemanggilan kepada pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta dapur penyedia MBG. Hal ini diperlukan untuk mengumpulkan data menyeluruh terkait pelaksanaan di lapangan.

“Temuan kami bukan hanya soal kasus keracunan, tapi juga menu makanan yang jauh dari standar gizi. Ada beberapa sekolah yang menunya tidak sesuai dengan isi dan kualitas gizi yang seharusnya. Karena itu, kami meminta evaluasi segera dilakukan,” katanya.

Dia juga menanggapi kasus di MAN 1 Cianjur yang sampai saat ini belum ada kejelasan terkait sumber penyebab keracunan, meskipun pihak kepolisian sudah memeriksa bahan makanan hingga sampel muntahan korban.

“Kalau memang terbukti ada dapur umum atau penyedia MBG yang tidak menjalankan regulasi dengan baik, kami minta dievaluasi bahkan diberhentikan. Jangan sampai ini merusak citra pemerintah pusat, Presiden RI, Prabowo Subianto,” katanya.

0 Komentar