Tiga Bersaudara di Karangtengah Cianjur Alami Gangguan Jiwa, Warga Harap Segera Dirawat di RSJ

gangguan jiwa
Rizki Nurpalah (depan), dan Ai Yulianti (belakang), yang diduga mengalami gangguan jiwa duduk diam di dalam rumah mereka.(Cianjur Ekspres/Akmal Esa Nugraha)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Tiga bersaudara warga Kampung Sabandar Kidul RT 01/RW 03, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, diduga mengalami gangguan kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Informasi yang dihimpun, ketiganya yakni Ai Yulianti (40), Asep Saepuloh (38) dan Rizki Nurpalah (33).

Salah seorang tetangga, Yana Mulyana (47), menceritakan, awal mula gangguan jiwa di keluarga tersebut berawal dari Ai Yulianti (40) yang mengalami depresi setelah bercerai dengan suaminya beberapa tahun lalu.

Baca Juga:Hari Pelanggan Nasional, MUP PLN UP3 Cianjur Terjun Langsung Layani di LoketSambangi SMPN 1 Karangtengah, KPU Cianjur Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula

“Pertama-tama sih dulunya normal. Cuma setelah pisah sama suaminya kurang lebih tujuh tahun lalu, setelah itu, sekitar enam bulan kemudian, mentalnya mulai terganggu,” katanya saat ditemui di lokasi kepada Cianjur Ekspres, Jumat 5 September 2025.

Dia menambahkan, ada satu kejadian ketika Ai tiba-tiba marah-marah kepada tetangganya karena melihat suami orang lain seperti mantan suaminya.

“Pernah suatu waktu Bu Ai marah-marah, katanya itu suami saya kenapa sama kamu? ya sempet heboh gitu lah. Padahal itu suami tetangga, tapi itu sudah lama sekali. Setelah itu tidak pernah membuat rusuh,” ungkap Yana.

Tak hanya Ai, dua adiknya, yakni Asep Saepuloh (38) dan Rizki Nurpalah (33), juga kemudian mengalami kondisi serupa. Sementara satu adik lainnya, Sandi Pauji (34), yang sempat membaik, meninggal dunia 10 hari yang lalu.

“Kalau tidak salah ada 7 orang di rumah itu terdiri dari anak-anak bu Ai dan adik-adiknya. Sekarang ada tiga orang di rumah itu yang terganggu mentalnya. Sementara anak-anak Bu Ai alhamdulillah sehat normal,” kata Yana.

Menurutnya, Ai terlihat suka berbicara sendiri atau mengumpulkan barang-barang busuk dan bekas dari pasar.

“Masyarakat juga tidak pernah membully, justru kasihan. Terkadang saya suka lihat bu Ai nongkrong di depan gitu, terus ke pasar pulang-pulang bawa buah busuk, sayur busuk, dan sampah dari pasar,” ujarnya.

Baca Juga:Ratusan Kendaraan Dinas Pemkab Cianjur Nunggak Pajak, Ini Perintah Bupati ke BKAD Kursi Sekda Cianjur Diisi Pj, BKPSDM Secepatnya Akan Lakukan Open Bidding

Lebih lanjut Yana mengatakan, pihak RT, desa, hingga Puskesmas setempat sebenarnya sudah beberapa kali turun memberikan pemeriksaan dan bantuan seadanya. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut berupa perawatan di rumah sakit jiwa.

0 Komentar