CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, terus menjadi sorotan publik. Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap empat terduga pelaku, dan salah satu nama yang ikut terseret adalah Dwi Hartono, seorang motivator sekaligus pengusaha yang diduga menjadi otak di balik aksi kriminal tersebut.
Nama Dwi Hartono mencuat lantaran adanya dugaan bahwa pengajuan kredit fiktif miliknya ditolak pihak bank, sehingga memicu tindak kejahatan yang menewaskan korban. Namun, di luar kasus hukum yang kini menjeratnya, Dwi Hartono memiliki rekam jejak cukup panjang di dunia bisnis dan digital.
Perusahaan yang ia dirikan, PT Hartono Mandiri Makmur, berkantor pusat di kawasan Kota Wisata Cluster San Fransisco, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bidang usaha perusahaan ini bergerak di sektor perdagangan serta pengembangan perangkat lunak. Salah satu produk yang pernah diperkenalkan adalah situs warunggaib.com, meski saat ini laman tersebut sudah tidak lagi dapat diakses.
Baca Juga:Download Twibbon OMI 2025 Meriahkan Olimpiade Madrasah Indonesia dengan Karya KreatifGuru Wajib Tahu! Download Juknis OMI 2025 Panduan Resmi Olimpiade Madrasah Indonesia
Selain itu, Dwi juga menaungi platform bimbingan belajar online bernama Guruku, dengan kantor pusat lain yang berlokasi di Kota Wisata San Fransisco 8, Kabupaten Bogor. Perusahaannya juga memiliki bangunan operasional di kawasan Gunung Putri, Bogor, yang dijadikan pusat kegiatan bisnisnya.
Tak hanya di sektor perusahaan, aktivitas Dwi di ranah digital juga cukup menonjol. Sejak 2016, ia mengelola kanal YouTube yang kini memiliki lebih dari 169 ribu subscribers dengan total 128 video yang sudah ditonton lebih dari 4,9 juta kali. Kanal ini turut menguatkan citranya sebagai motivator dan pembicara publik sebelum akhirnya tersandung kasus hukum.
Kini, sosok yang dahulu dikenal sebagai motivator dan pebisnis inspiratif itu justru berada dalam sorotan tajam. Dugaan keterlibatannya dalam kasus penculikan dan pembunuhan membuat publik menyoroti kembali deretan usaha yang pernah ia bangun.