Sinopsis Film Cahaya Untuk Ibu, Kisah Haru Perjuangan Seorang Anak Mewujudkan Janji pada Ibunya

Sinopsis Film Cahaya Untuk Ibu, Kisah Haru Perjuangan Seorang Anak Mewujudkan Janji pada Ibunya
Sinopsis Film Cahaya Untuk Ibu, Kisah Haru Perjuangan Seorang Anak Mewujudkan Janji pada Ibunya
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Film drama berjudul Cahaya Untuk Ibu menghadirkan kisah menyentuh tentang perjuangan seorang anak perempuan bernama Asih dalam menjalani kerasnya hidup.

Dengan durasi 85 menit, film yang dibintangi oleh Shabana Pradiva, Adnovia, Ricky Perdana, Dede Satria, Nerissa, dan Nabila ini membungkus cerita sederhana dalam balutan emosional yang sarat pesan moral tentang ketulusan, perjuangan, dan kasih sayang seorang ibu.

Kisah dimulai ketika Asih hanya tinggal bersama ibunya setelah sang ayah meninggal saat melaut bersama juragan ikan bernama Pak Barnas. Sejak kecil, Asih sudah terbiasa membantu sang ibu mencari nafkah.

Baca Juga:Mengenal Penyebab Ruam pada Bayi dan Kapan Harus WaspadaKemenag Rampungkan PPG Daljab Guru PAI 2025, Tunjangan Profesi Mulai 2026

Ia menjual ikan di pasar, melayani pembeli di kawasan wisata, hingga ikut memasak ikan bakar di warung milik Kang Dadang. Beban hidup yang berat membuat Asih sering kelelahan, bahkan tertidur di kelas. Hal itu menarik perhatian gurunya, tetapi juga membuatnya menjadi sasaran ejekan teman-temannya.

Penderitaan semakin bertambah ketika ibunda Asih divonis menderita penyakit ginjal dan harus menjalani cuci darah. Sayangnya, kondisi ekonomi yang serba kekurangan membuat pengobatan tak bisa dilakukan secara rutin.

Hingga akhirnya, sang ibu meninggal dunia, meninggalkan duka mendalam bagi Asih. Kehilangan orang yang paling ia cintai membuat hidupnya semakin berat, terlebih ketika guru yang peduli padanya harus pindah tugas ke kota lain.

Di tengah kegelisahan itu, takdir mempertemukan Asih dengan Denise, seorang wartawan asal Amerika. Pertemuan bermula saat Asih menemukan ponsel milik Denise yang terjatuh di pantai. Kejujuran Asih mengembalikan barang tersebut membuat Denise tersentuh dan akhirnya memutuskan untuk mengangkat Asih sebagai anak. Dari situlah jalan hidup Asih mulai berubah.

Bersama Denise, Asih dibawa ke kota untuk melanjutkan pendidikan. Di sanalah bakat terpendamnya mulai terlihat. Selain kuliah di jurusan kedokteran, ia juga menyalurkan hobi fotografi hingga menjadi fotografer di sebuah majalah asing. Berkat kerja keras dan tekad yang kuat, Asih akhirnya berhasil menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar dokter.

Tak berhenti di situ, Asih mendedikasikan dirinya untuk masyarakat. Ia membuka praktik di sebuah klinik kesehatan dan memberikan layanan gratis bagi mereka yang membutuhkan. Kesuksesannya bukan hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga wujud nyata dari janji yang pernah ia ucapkan pada sang ibu. Dalam adegan penutup, Asih mendatangi makam ibunya dengan penuh haru, menyampaikan bahwa ia telah menjadi dokter seperti yang pernah dijanjikan.

0 Komentar