“Diskusi tematik yang dihadirkan membuka perspektif baru tentang peran strategis pemuda Muslim dalam menghadapi tantangan global. Interaksi lintas budaya selama kegiatan ini memperkaya pemahaman saya akan pentingnya sinergi antarbangsa demi mewujudkan visi peradaban yang damai dan berkelanjutan,” ujar pemuda muslim Cianjur itu.
Ia menegaskan, forum seperti ini harus berlanjut menjadi gerakan nyata.
“Diperlukan mekanisme tindak lanjut agar setiap rekomendasi dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan publik dan program pemuda di masing-masing negara. Dengan begitu, Konferensi Pemuda Muslim ASEAN bisa menjadi katalisator lahirnya generasi pemimpin muda yang berintegritas, visioner, dan berkomitmen pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya.
Keikutsertaan Dandi di YAILF 2025 menjadi bukti bahwa pemuda daerah, dengan latar belakang pesantren dan kampus, mampu bersaing dan memberi kontribusi nyata di panggung internasional, mengharumkan nama Cianjur dan Indonesia.