CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi Gerakan Pramuka Indonesia. Di usianya yang ke-64, semangat Pramuka terus menyala, membawa harapan dan energi baru untuk negeri. Dengan mengusung tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”, Kwartir Nasional mengajak seluruh anggota Pramuka di berbagai tingkatan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
Tema ini bukan sekadar slogan. Ia menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi persoalan sosial, ekonomi, lingkungan, serta dinamika global, bangsa ini tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kerja sama, saling dukung, dan keberanian untuk berkolaborasi, baik antaranggota Pramuka maupun dengan masyarakat luas. Di tengah gempuran tantangan seperti perubahan iklim, krisis pangan, hingga disrupsi digital, ketahanan bangsa hanya bisa dibangun jika kita bersatu.
Gerakan Pramuka, yang telah berkiprah sejak 1961, telah membuktikan dirinya sebagai wadah pembentukan karakter, jiwa kepemimpinan, serta rasa cinta tanah air yang kuat. Melalui kegiatan latihan rutin, pengabdian masyarakat, dan pendidikan nilai-nilai kepramukaan, generasi muda ditempa untuk menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, serta siap menghadapi masa depan.
Baca Juga:Silatnas FKUB 2025, Ratusan Tokoh Lintas Agama Kunjungi Katedral dan IstiqlalGempa Magnitudo 2,7 Guncang Tanah Laut Tana Tidung, Dirasakan Hingga Kota Tarakan
Logo Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025 juga dirancang dengan makna yang dalam. Angka “64” digambarkan dinamis dan progresif, mencerminkan semangat muda yang terus bergerak maju. Warna merah menyimbolkan keberanian dan semangat, sedangkan hitam menggambarkan keteguhan dan konsistensi. Simbol tunas kelapa dan Fleur de Lys tetap hadir sebagai lambang jati diri Pramuka yang berakar pada nilai luhur bangsa Indonesia dan semangat kepramukaan dunia.
Melalui peringatan ini, diharapkan setiap kwartir, gugusdepan, satuan karya, dan komunitas Pramuka lainnya dapat menggelar kegiatan yang melibatkan masyarakat luas. Baik dalam bentuk bakti sosial, aksi lingkungan, edukasi kebencanaan, hingga literasi digital. Semua kegiatan itu hendaknya menjadi bagian dari upaya nyata dalam membangun ketahanan bangsa dari akar rumput.
Mari jadikan Hari Pramuka ke-64 ini bukan hanya sebagai seremoni, tetapi juga sebagai momentum memperbarui tekad dan mempererat kerja sama. Karena hanya dengan kolaborasi yang kuat, bangsa ini akan mampu berdiri kokoh menghadapi masa depan yang penuh tantangan.