Produktivitas Panen Raya Jagung Hibrida di Mande Cianjur Tembus 8 Ton per Hektare 

Panen Jagung
Kepala TPHPKP Kabupaten Cianjur, Nurdiyanti.(Cianjur Ekspres/Moch Nursidin)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM -Panen jagung hibrida di Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, mencatat hasil menggembirakan dengan produktivitas mencapai 8 ton per hektare.

Panen raya seluas 2,5 hektare oleh Kelompok Tani Gabungan (Gapoktan) Gemah Ripah ini mendapat apresiasi langsung dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur.

Kegiatan panen yang dilaksanakan pada Jumat 1 Agustus 2025, ini dihadiri Kepala TPHPKP Kabupaten Cianjur, Nurdiyanti. Dia menyampaikan bahwa pencapaian hasil panen jagung di Kecamatan Mande menjadi salah satu yang tertinggi di Kabupaten Cianjur, bahkan melampaui rata-rata produktivitas di wilayah lain yang hanya sekitar 4 ton per hektare.

Baca Juga:PLN dan KONI Cianjur Perkuat Sinergi untuk Energi dan Olahraga RakyatJelang HUT RI ke-80, YBM PLN Cianjur Tebar Kepedulian untuk Anak Yatim dan

“Alhamdulillah, produktivitasnya sangat tinggi, 8 ton per hektare. Ini berkat pemilihan benih yang bagus dan pemeliharaan yang optimal oleh kelompok tani,” katanya kepada Cianjur Ekspres.

Jagung yang dipanen merupakan jenis hibrida, khusus untuk bahan baku pakan ternak. Menurut Nurdiyanti, Bulog telah menyatakan kesiapan untuk menyerap hasil panen tersebut dengan harga Rp6.400 per kilogram, sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Proses selanjutnya akan melalui mitra Bulog yang akan melakukan pemipilan dan pengeringan hingga kadar air di bawah 18 persen, sebelum dibawa ke gudang penyimpanan Bulog.

Lahan yang dipanen merupakan milik Haji Solihin, Ketua Gapoktan Gemah Ripah. Pemerintah daerah turut memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk alat pertanian seperti traktor dari APBD, pembangunan gudang penyimpanan, hingga bantuan alat pengering dan pemipil jagung.

“Semua ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional,” jelas Nurdiyanti.

Dia menambahkan, Kabupaten Cianjur saat ini telah swasembada untuk subsektor tanaman pangan, terutama padi. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,6 juta jiwa, kebutuhan beras sudah terpenuhi bahkan surplus untuk memasok ke daerah lain.

“Alhamdulillah, Cianjur insya Allah tidak akan ada yang kelaparan. Kami optimistis dapat terus menjadi lumbung pangan bagi wilayah lain,” pungkasnya. (dik).

0 Komentar