CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur menyoroti kondisi memprihatinkan banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan berat. Hal ini menjadi perhatian serius menjelang pembahasan anggaran, baik untuk perubahan APBD tahun ini maupun anggaran murni tahun 2026.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Rian Purwa Wiwitan, mengungkapkan, jumlah bangunan sekolah yang rusak berat di wilayah Cianjur sangat banyak, bahkan beberapa di antaranya dinilai sudah tidak layak digunakan sebagai tempat belajar.
“Masalah sekolah yang rusak berat, memang betul di Kabupaten Cianjur itu banyak sekali bangunan-bangunan sekolah yang rusak, dan mungkin banyak juga yang tidak layak,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, baru-baru ini.
Baca Juga:Gagal Tutup Pergerakan Nguyen, Indonesia Tertinggal 1-0 di Babak Pertama Final AFF U-23Buku 364+1 Inspirasi Harian Disambut Hangat Akademisi hingga Ombudsman RI
Tak hanya kerusakan bangunan, Rian juga menyoroti sarana dan prasarana penunjang yang minim di sejumlah sekolah. Salah satunya di Kecamatan Warungkondang, di mana fasilitas seperti meja dan bangku belajar masih sangat kurang, terlebih pasca bencana gempa bumi yang sempat mengguncang wilayah Cianjur.
“Bukan hanya bangunan sebetulnya, kemarin saja di Kecamatan Warungkondang kita lihat ada sarana prasarananya tidak memadai seperti bangku dan sebagainya tidak ada, apalagi pasca gempa bumi Cianjur masih miris,” ucapnya.
Rian menegaskan, pihaknya akan mendorong agar perbaikan sekolah rusak menjadi skala prioritas dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar). Dia berharap realisasi anggaran bisa dimulai tahun ini melalui APBD perubahan dan dilanjutkan dalam anggaran APBD murni tahun 2026.
“Kami akan dorong, apalagi sebentar lagi akan ada pembahasan badan anggaran, pembahasan perubahan murni 2026, kami akan mendorong untuk itu agar diprioritaskan,” katanya.
Dia juga menekankan bahwa isu pendidikan sejalan dengan visi dan misi presiden, yakni menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama sebagai bagian dari pemenuhan hak dasar masyarakat.
“Kami akan mendorong agar supaya bisa segera dianggarkan dan secepatnya terealisasi di tahun ini melalui perubahan, dan di tahun depan melalui anggaran murni 2026,” tegas Rian.