CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur meluncurkan program baru bertajuk BPBD Go to School, sebuah inisiatif edukatif yang bertujuan untuk mengenalkan potensi bencana alam di wilayah Cianjur kepada siswa-siswi sejak usia dini.
Program ini menyasar siswa sekolah di berbagai jenjang, mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK, sebagai bentuk upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kabupaten Cianjur, M Taufik Zuhriza, mengatakan pendekatan edukasi yang digunakan dalam program ini bersifat menyenangkan, agar mudah diterima oleh siswa.
Baca Juga:Buku 364+1 Inspirasi Harian Disambut Hangat Akademisi hingga Ombudsman RIDosen Senior Luncurkan Buku 364+1 Inspirasi Harian: Dari Refleksi Pandemi Menuju Spiritualitas Publik
“Kita hadir di sekolah-sekolah tidak dengan suasana serius. Edukasi dibawakan dengan cara yang riang gembira, melalui permainan, nyanyian, dan metode belajar interaktif. Tujuannya agar siswa-siswi lebih mudah memahami kondisi alam di Kabupaten Cianjur serta potensi bencana yang ada,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin, 28 Juli 2025.
Hingga saat ini, beberapa sekolah telah mendapat kunjungan edukatif dari BPBD, di antaranya SMP Negeri 1 Cianjur, SMP Negeri 1 Cibeber, dan SMK Negeri 1 Pacet.
Program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh sekolah di Kabupaten Cianjur secara bertahap.
“Kami ingin seluruh siswa, dari tingkat SD hingga dewasa, memiliki pemahaman dasar tentang kondisi alam daerahnya. Pengetahuan ini bukan hanya hak orang dewasa, tapi juga anak-anak,” tambah Taufik.
BPBD Go to School, bersifat gratis tanpa pungutan biaya apa pun. BPBD Cianjur membuka diri terhadap undangan dari sekolah mana pun di wilayah kabupaten yang ingin mendapatkan edukasi kebencanaan.
“Kami berharap semua sekolah di Kabupaten Cianjur mendapatkan kesempatan untuk diedukasi mengenai kesiapsiagaan bencana. Semakin banyak yang memahami, maka akan semakin kuat pula ketahanan masyarakat kita terhadap risiko bencana,” pungkasnya.