CIANJUR, Cianjur.jabarekspsres.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur menanggapi viral nya video kerusakan atap di SMP Negeri 7 Sukanagara, Desa Jayagiri, Kecamatan Sukanagara, yang beredar di media sosial baru-baru ini.
Disdikpora menyebut kerusakan sudah terjadi sejak September 2024 dan telah diusulkan untuk perbaikan pada tahun anggaran 2025 ini.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin menjelaskan, bangunan SMPN 7 Sukanagara merupakan hasil hibah dari Pemerintah Australia pada tahun 2013. Letak geografis sekolah yang berada di perbukitan membuatnya rentan terhadap terpaan angin kencang.
Baca Juga:Dosen Senior Luncurkan Buku 364+1 Inspirasi Harian: Dari Refleksi Pandemi Menuju Spiritualitas PublikTabloid Nyata vs Jawapos: Pertarungan Kepemilikan di Pengadilan Negeri Surabaya
“Bangunan ini sering terkena angin kencang. Atapnya dari genting metal, dan karena scrub atau penguncinya sudah tidak kuat, genting-genting tersebut terbawa angin,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Senin, 28 Juli 2025.
Menurutnya, kerusakan atap sudah dilaporkan sejak September 2024, namun menjadi perhatian publik setelah video kondisi bangunan viral saat pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Video berdurasi lebih dari 21 detik yang diunggah akun Facebook @dewiinces menampilkan sejumlah ruang kelas dengan atap yang rusak berat.
“Yang rusak itu empat ruang kelas, ditambah ruang tata usaha, guru, dan toilet. Tapi sebelumnya juga sudah dilakukan rehabilitasi dua ruang kelas menggunakan dana alokasi umum,” katanya.
Helmi menilai, Disdikpora bukan tidak peduli terhadap kondisi sekolah, namun terbatasnya anggaran membuat perbaikan harus dilakukan secara bertahap.
“Setiap tahun kami cicil dua ruang kelas. Bukan hanya SMPN 7 Sukanagara saja yang rusak, banyak sekolah lain juga. Ini soal keterbatasan anggaran. Pemerintah menargetkan semua sekolah akan diperbaiki secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Dia menambahkan, tim dari Disdikpora sudah turun ke lapangan dan melakukan investigasi. Hasilnya, sebagian bangunan masih layak pakai dan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap bisa berjalan, baik secara langsung maupun daring.
Baca Juga:Dari Gelap Menuju Terang, PNM Peduli Cabang Sukabumi Pasang PJU di Sudut Desa CiranjangBegini Cara Basarnas Cianjur Praktikkan Cara Menyelamatkan Korban Tenggelam
“Bangunan yang rusak saat ini sudah dipasangi garis pembatas agar siswa tidak masuk. Insya Allah tahun ini dibangun dua ruang lagi, sisanya menyusul. Sudah masuk skala prioritas,” tambahnya.