Diduga Kades Lakukan Pelecehan, Warga yang Geram Mendemo Kantor Desa Sukaraharja

Diduga Kades Lakukan Pelecehan, Warga yang Geram Mendemo Kantor Desa Sukaraharja
Warga Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor desa pada Kamis 24 Juli 2025, menuntut Kepala Desa (Kades) A, mundur karena diduga melakukan pelecehan terhadap perangkatnya. (Akmal Esa Nugraha/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Ketua RT 03, Ali Yusuf, mengungkap kronologi lengkap pelecehan seksual kepada perangkat desa yang membuat warga Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, geram.

Dugaan pelecehan terhadap salah satu perangkat perempuan, hingga fitnah terhadap rekannya sendiri, menjadi pemicu utama gejolak tersebut.

Menurut Ali, kasus bermula dari perlakuan tidak pantas yang dilakukan kades berinisial A, terhadap salah satu staf perangkat desa berinisial W. Hal itu terjadi berulang kali selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga:Tabloid Nyata vs Jawapos: Pertarungan Kepemilikan di Pengadilan Negeri SurabayaDari Gelap Menuju Terang, PNM Peduli Cabang Sukabumi Pasang PJU di Sudut Desa Ciranjang

“Jadi ceritanya, Bu W ini sering dipanggil ke ruangan khusus kepala desa. Di situ dia dilecehkan, diraba-raba, diminta cium. Katanya sudah lima kali kejadian,” kata Ali saat ditemui oleh Cianjur Ekspres, Kamis 24 Juli 2025.

Namun semuanya terbongkar karena Kades Sukaraharja cemburu pada salah seorang kadus. Beberapa pekan lalu, W bersama kadus berinisal P dan perangkat lainnya berteduh di rumah salah seorang perangkat desa karena hujan saat jam makan siang.

Kades yang mengetahui keberadaan mereka, langsung menelepon dan memarahi W serta menuduh Piu melakukan tindakan tidak senonoh.

“Cuma karena mereka berteduh bareng di sebuah rumah, kades malah nuduh Pak P yang ngelakuin hal tak senonoh ke Bu W. Padahal kenyataannya justru Kades sendiri yang selama ini begitu. Pak P enggak terima, merasa difitnah, dan akhirnya semua ini dibuka,” jelas Ali.

Setelah itu, W tak tahan lagi dan menceritakan semuanya di hadapan Camat Cibeber dan tokoh masyarakat.

“Waktu itu bu W cerita semua dari awal sampai akhir. Di depan Pak Camat, tokoh masyarakat dan semuanya terbongkar, sekitar dua minggu yang lalu,” ucap Ali.

Menurutnya, warga tidak bisa menerima tindakan kepala desa, bukan hanya karena dugaan pelecehan, tetapi juga karena pemutarbalikan fakta yang dinilai telah mencoreng martabat.

Baca Juga:Begini Cara Basarnas Cianjur Praktikkan Cara Menyelamatkan Korban TenggelamPemprov-BKKBN Jateng Perkuat Sinergi Demi Percepat Pengentasan Stunting

“Warga enggak bisa terima, bukan cuma karena pelecehan, tapi juga karena pemutarbalikan fakta. Ini soal martabat. Kades udah enggak pantas mimpin,” katanya.

Kepala Desa Sukaraharja, A, mengaku telah melakukan perbuatan asusila dan berjanji tidak akan mengulanginya. Dia juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai kepala desa atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

0 Komentar