SURABAYA, Cianjur.jabarekspres.com – Pengadilan Negeri Surabaya menjadi ajang pertarungan antara Tabloid Nyata dan Jawapos dalam kasus kepemilikan PT Dharma Nyata Press. Mereka memperdebatkan perihal piutang hingga kepemilikan saham yang ada.
Pengacara Jawapos, Kimham Pentakosta mengatakan, pihaknya telah menunjukkan bukti Jawapos adalah pembeli sah PT Dharma Nyata Press pada 1998. Menurutnya, bukti tersebut berupa tanda terima uang Rp648.000.000 dan surat penawaran pembelian saham.
“Kami telah mengajukan bukti tanda terima uang dan surat penawaran pembelian saham sebagai bukti kepemilikan, semuanya match atau cocok,” kata Kim saat ditemui awak media di halaman utama PN Surabaya, Rabu, 23 Juli 2025.
Baca Juga:Dari Gelap Menuju Terang, PNM Peduli Cabang Sukabumi Pasang PJU di Sudut Desa CiranjangBegini Cara Basarnas Cianjur Praktikkan Cara Menyelamatkan Korban Tenggelam
Dia menjelaskan akta jual-beli pun telah ditandatangani. “Tapi yang tadi saya katakan, uang penjualan yang kami bayarkan. Kami bisa buktikan itu dari PT Jawapos. Semuanya (lembar saham) match. Apa yang digugat oleh Bu Nani Wijaya, angka-angka sahamnya match. Hari ini kami, tergugat I, sudah membuktikan kalau uangnya bukan dari Bu Nany Widjaya tapi dari PT Jawapos,” imbuhnya.
Sementara itu, pengacara dari PT Dharma Nyata Press (Tabloid Nyata), Richard Handiwiyanto, membantah dan menyebut bukti tersebut tidak cukup kuat. Menurutnya, bukti yang disampaikan tergugat merupakan salinan saja.
“Itu (bukti transaksi dan saham), copy dari copy (salinan dari salinan), bukan asli,” tuturnya.
“Kami memiliki kesaksian yang dapat membuktikan Nany Widjaya telah melakukan pinjaman kepada PT Jawa Pos dan telah membayar lunas.
Richard mengungkapkan beberapa bukti yang diajukan Jawapos tidak cukup kuat untuk membuktikan kepemilikan. Namun, Richard enggan menjelaskan secara rinci perihal pembuktian dan keterangan saksi yang akan dilakukan ke depannya. Menurutnya, dia masih dalam proses persidangan dan menunggu putusan hakim.
Kasus itu bermula dari gugatan yang diajukan oleh Nany Widjaya, pemilik Tabloid Nyata terhadap Jawapos. Nany mengklaim PT Dharma Nyata Press adalah miliknya. Sedangkan Jawapos mengklaim bahwa mereka telah membeli saham PT Dharma Nyata Press pada 1998.
Mahendra Suhartono dari kantor hukum Johanes Dipa and Partner Kuasa Hukum Dahlan Iskan menyampaikan, sangat mudah dan jelas untuk membuktikan pemilik atau pemegang saham yang sah pada PT Dharma Nyata Press yaitu Dahlan Iskan dan Nany Widjaja.