Dalam praktiknya, pembentukan koperasi juga perlu memperhatikan kebutuhan lokal. Jenis koperasi yang dipilih dapat berupa koperasi simpan pinjam, konsumen, produsen, atau jasa, disesuaikan dengan potensi dan kondisi desa.
Kelompok pendiri harus terdiri dari minimal sembilan orang yang sepakat untuk membangun koperasi. Mereka menyusun rencana usaha yang mencakup tujuan, model bisnis, dan manfaat bagi anggota, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi.
Dengan pendekatan bottom-up berbasis komunitas, Koperasi Desa Merah Putih menjadi instrumen penting dalam mendorong kemandirian ekonomi desa. Keberhasilannya akan ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakat, dukungan pemerintah daerah, dan sinergi antarinstansi dalam pendampingan dan pengawasan.
Baca Juga:Harga Emas Hari Ini, 23 Juli 2025: Logam Mulia Stabil di Level TinggiLink Twibbon Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 23 Juli 2025
Bagi pihak desa, kelompok masyarakat, dan pemerintah daerah yang ingin mempelajari lebih lanjut teknis pelaksanaan program ini, pemerintah telah menerbitkan petunjuk teknis (juknis) resmi yang dapat diunduh sebagai acuan operasional.
Link Unduhan Juknis Koperasi Merah Putih 2025
Untuk mengakses file Petunjuk Teknis resmi, silakan unduh melalui tautan berikut:
(Salin tautan ke peramban untuk mengunduh secara langsung)