CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kepolisian mengungkap fakta-fakta soal duel maut antara dua kelompok pelajar SMP sederajat di Jembatan Parigi, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur pada Jumat 18 Juli 2025.
Aksi nekat itu murni dilakukan demi saling unjuk diri dan ingin terlihat jagoan, hingga akhirnya menelan satu korban jiwa setelah dua pelajar jatuh dari jembatan setinggi 15 meter.
Kapolsek Agrabinta, AKP Nanda Riharja mengatakan, total ada 14 pelajar kelas VIII dan IX dari SMP Negeri 1 Leles dan MTs Leles yang terlibat dalam aksi duel tersebut.
Baca Juga:Dari Gelap Menuju Terang, PNM Peduli Cabang Sukabumi Pasang PJU di Sudut Desa CiranjangBegini Cara Basarnas Cianjur Praktikkan Cara Menyelamatkan Korban Tenggelam
“Setiap kelompok terdiri dari tujuh orang. Mereka membuat janji duel lewat pesan di media sosial. Lokasi yang disepakati adalah Jembatan Parigi pada Jumat malam,” ujarnya saat dihubungi oleh Cianjur Ekspres pada Rabu, 23 Juli 2025.
Menurutnya, para pelajar pun ternyata berbohong kepada orang tua, alasan mengikuti kegiatan sekolah malam hari. Padahal, tidak ada agenda resmi sekolah saat itu.
“Mereka beralasan ada kegiatan sekolah agar dapat izin keluar malam. Faktanya, mereka malah terlibat duel. Ini murni aksi untuk saling unjuk diri, ingin terlihat jagoan saja,” katanya.
Lanjutnya, dari total 14 pelajar, empat orang ditunjuk untuk maju dalam duel dua lawan dua. Saat bertarung, dua di antaranya saling berguling hingga terjatuh ke sungai dari atas jembatan setinggi sekitar 15 meter.
“Posisi jatuh berbeda. Satu pelajar jatuh ke bagian sungai yang cukup dalam, sehingga mengurangi benturan. Sementara Z jatuh ke sisi sungai yang dangkal dan berbatu,” jelasnya.
Lebih lanjut, warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghentikan perkelahian dan mengevakuasi dua korban yang jatuh ke dasar sungai. Mereka segera dibawa ke puskesmas, dan Z sempat dirujuk ke RSUD Sindangbarang untuk perawatan lebih lanjut.
“Z sempat membaik dan dirawat di rumah. Namun pada Selasa pagi kondisinya drop lagi dan akhirnya meninggal setelah dibawa kembali ke rumah sakit,” lanjutnya.
Baca Juga:Pemprov-BKKBN Jateng Perkuat Sinergi Demi Percepat Pengentasan StuntingSembilan Sekolah Rakyat di Jateng Mulai Beroperasi, Tampung 850 Anak dari Keluarga Miskin
Hingga kini, pihak kepolisian telah memeriksa 12 dari 14 pelajar yang terlibat. Dua lainnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Dia memastikan insiden ini tidak dipicu oleh konsumsi alkohol atau pengaruh zat berbahaya lainnya.