Polres Cianjur: Satu Tersangka Pemerkosaan Gadis 16 Tahun Masih Buron

Polres Cianjur: Satu Tersangka Pemerkosaan Gadis 16 Tahun Masih Buron
Ilustrasi kepolisian mengejar buronan. (Foto: AI)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Satu dari 12 pelaku pemerkosaan terhadap gadis 16 tahun di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, masih dalam pengejaran polisi. Terakhir, pelaku sempat terdeteksi berada di wilayah Bogor.

Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto menegaskan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku dan meminta agar yang bersangkutan segera menyerahkan diri sebelum dilakukan upaya penjemputan paksa.

“Kami masih memburu satu pelaku lagi. Terakhir terdeteksi di wilayah Bogor. Kami imbau pelaku segera menyerahkan diri ke Mapolres Cianjur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya pada Senin, 21 Juli 2025.

Baca Juga:Begini Cara Basarnas Cianjur Praktikkan Cara Menyelamatkan Korban TenggelamPemprov-BKKBN Jateng Perkuat Sinergi Demi Percepat Pengentasan Stunting

Menurutnya, dari hasil penyelidikan sejauh ini, sudah ada 11 orang yang diamankan dalam kasus tersebut, empat di antaranya merupakan anak di bawah umur. Seluruh pelaku dijerat Pasal 81 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

“Sudah ada 11 pelaku diamankan. Semua akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Dia mengatakan salah satu pelaku dari dua 12 pemerkosaan terhadap gadis berusia 16 tahun di Cianjur, telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Penangkapan dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi R (17) pulang ke kampung halamannya di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Minggu, 13 Juli 2025, sore.

“Begitu kami mendapat informasi, anggota langsung menuju lokasi dan mengamankan pelaku tanpa perlawanan,” katanya.

Dia mengungkapkan, selama dalam pelarian, R melarikan diri ke Jakarta dan bekerja sebagai kuli bangunan. Dia juga memutus semua komunikasi dengan keluarganya agar tidak terlacak polisi.

“Pelaku sempat menghilang cukup lama. Dia bekerja kuli bangunan di Jakarta dan sama sekali tidak menjalin kontak dengan siapa pun di kampung, termasuk keluarga. Itu yang membuatnya sulit ditemukan,” ungkapnya.

0 Komentar