Imbas Pernyataan Menteri KKP, DPKHP Cianjur Periksa Kandungan Merkuri di Ikan Waduk Cirata

Imbas Pernyataan Menteri KKP, DPKHP Cianjur Periksa Kandungan Merkuri di Ikan Waduk Cirata
Salah satu blok kolam jaring apung (KJA) di Waduk Cirata. (Foto: M Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur memastikan, hingga kini belum ada hasil laboratorium resmi yang menyatakan adanya kandungan merkuri pada ikan budidaya di perairan Waduk Cirata, khususnya wilayah Jangari, Kecamatan Mande.

Kepala DPKHP Cianjur, Iwan Setiawan menyebut, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari pemerintah provinsi dan kementerian terkait. Sampel ikan diambil dari tiga wilayah, yakni Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, dan Purwakarta.

“Awalnya, hasil dijadwalkan keluar minggu ini. Kami belum menerimanya karena masih dalam tahap kajian dan perbandingan antar wilayah,” saat ditemui, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Begini Cara Basarnas Cianjur Praktikkan Cara Menyelamatkan Korban TenggelamPemprov-BKKBN Jateng Perkuat Sinergi Demi Percepat Pengentasan Stunting

Selain menunggu hasil resmi dari pemerintah, kelompok petani ikan kolam jaring apung (KJA) di Jangari juga telah melakukan pengujian mandiri terhadap ikan-ikan yang dibudidayakan. Hasil pemeriksaan tersebut direncanakan akan diserahkan ke DPKHP dalam waktu dekat.

“Mereka berencana menyerahkan hasil pemeriksaan mandiri besok kepada kami. Jadi nanti akan kami pelajari juga,” tambahnya.

Menurut Iwan, kondisi perairan Waduk Cirata saat ini mulai menunjukkan perbaikan. Namun, para pembudidaya ikan masih menghadapi kesulitan dalam pemasaran dan fluktuasi harga ikan.

“Para petani ikan mengeluhkan soal pemasaran yang sulit dan harga yang cenderung menurun. Itu yang menjadi kendala mereka saat ini,” ujarnya.

Terkait rencana revitalisasi kawasan Citarum dan Cirata yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwan menyebut pihaknya belum menerima informasi atau arahan resmi.

“Kalau soal kebijakan revitalisasi dari Gubernur, kami belum tahu seperti apa arahnya. Belum ada informasi yang kami terima terkait rencana tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono yang menyebut ikan hasil budidaya di Waduk Cirata mengandung merkuri dan tidak layak konsumsi menuai kecaman dari para pembudidaya ikan.

Baca Juga:Sembilan Sekolah Rakyat di Jateng Mulai Beroperasi, Tampung 850 Anak dari Keluarga MiskinPNM Peduli Hadirkan Kebahagiaan untuk Anak Yatim, Perkuat Nilai Kemanusiaan di Sukabumi

Ketua Umum Pembudidaya KJA Waduk Cirata, Edi Supiandi atau yang akrab disapa Ujang Dakum, menyebut pernyataan Menteri KKP sangat merugikan para pelaku usaha perikanan yang saat ini tengah berjuang menghadapi berbagai tekanan.

“Pernyataan Pak Menteri sangat merugikan kami. Kami sedang terpuruk, harga ikan anjlok, pakan mahal, ditambah pernyataan itu yang membuat penjualan semakin jatuh,” tegas Ujang.

0 Komentar