Bunda Wajib Tahu! 7 Alasan Anak Tantrum Saat Pertama Masuk Sekolah

7 Alasan Anak Tantrum
Bunda Wajib Tahu! 7 Alasan Anak Tantrum Saat Pertama Masuk Sekolah
0 Komentar

Pastikan kebutuhan dasar anak terpenuhi sebelum ke sekolah. Pilihkan pakaian dan perlengkapan yang nyaman. Jangan lupa sarapan dan ajak ke toilet sebelum berangkat.

5. Tidak Siap Secara Emosional

Ada anak yang belum siap secara mental untuk berinteraksi dengan banyak orang. Mereka mungkin belum mampu mengelola emosi ketika merasa tertekan, takut, atau malu.

Bantu anak mengenali dan menyebutkan perasaannya. Gunakan cerita bergambar atau bermain peran untuk mengajarkan cara mengungkapkan emosi secara sehat.

6. Kurangnya Persiapan Psikologis dari Orang Tua

Baca Juga:Waspadai Hujan Petir di Cianjur Hari Ini, Jumat 18 Juli 2025Cuaca Cianjur Besok Jumat, 18 Juli 2025, Cerah Berawan Sepanjang Hari

Sering kali orang tua terlalu fokus pada kesiapan akademik, seperti bisa membaca atau berhitung, tapi lupa membekali anak dengan kesiapan psikologis untuk sekolah. Padahal kesiapan mental jauh lebih penting di hari pertama.

Perkuat bonding dengan anak dan siapkan mereka secara emosional. Ceritakan hal positif tentang sekolah, dan hindari ancaman seperti “kalau nakal nanti ditinggal di sekolah.”

7. Pengalaman Negatif Sebelumnya

Jika anak pernah memiliki pengalaman negatif sebelumnya, misalnya pernah dimarahi guru atau tidak merasa nyaman di tempat penitipan anak, trauma tersebut bisa muncul kembali saat pertama masuk sekolah.

Ciptakan pengalaman baru yang menyenangkan. Libatkan guru dan pihak sekolah dalam proses adaptasi anak agar mereka merasa diterima dan aman.

Tantrum bukanlah tanda bahwa anak nakal atau tidak siap sekolah. Justru sebaliknya, itu adalah sinyal bahwa mereka sedang berjuang menyesuaikan diri dengan perubahan besar dalam hidupnya.

Orang tua perlu mendampingi proses ini dengan penuh empati, sabar, dan konsisten. Dengan dukungan yang tepat, anak akan mampu melewati fase ini dan mulai menikmati kegiatan belajar dengan bahagia.

Ingatlah, setiap anak memiliki waktu dan cara adaptasi yang berbeda. Jangan membandingkan proses anak kita dengan anak lain. Tugas kita sebagai orang tua bukan memaksa anak berhenti menangis, tetapi menemani mereka hingga siap tersenyum di lingkungan barunya.

0 Komentar