Soal Ikan Bermerkuri di Waduk Cirata, KDM Ajak Menteri KKP Selesaikan Masalah Bersama

Soal Ikan Bermerkuri di Waduk Cirata, Dedi Mulyadi Ajak Menteri KKP Selesaikan Masalah Bersama
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat menghadiri rapat paripurna di DPRD Kabupaten Cianjur, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kecamatan Cianjur, Sabtu, 12 Juli 2025. (Foto: Tim media Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi angkat bicara menanggapi polemik pernyataan Menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono yang menyebut ikan hasil budidaya di Waduk Cirata mengandung merkuri dan tidak layak konsumsi.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, persoalannya bukan hanya soal Waduk Cirata, tetapi menyangkut kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum secara menyeluruh.

“Ini bukan hanya soal (Waduk) Cirata. Keramba di berbagai tempat memang sudah kelebihan kapasitas. Yang harus dibenahi adalah Citarum-nya. Mulai dari hulu seperti Gunung Wayang dan Gunung Lindu, sampai ke hilir. Sungai Citarum harus bersih dari bakteri dan merkuri karena sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak kita,” kata KDM usai menghadiri acara di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, belum lama ini.

Baca Juga:Sembilan Sekolah Rakyat di Jateng Mulai Beroperasi, Tampung 850 Anak dari Keluarga Miskin

KDM mengaku pernah punya pengalaman saat menjabat sebagai bupati, di mana normalisasi keramba berhasil membuat air menjadi jernih dan meningkatkan produktivitas serta harga ikan. Dia pun merespons pernyataan Menteri KKP dengan ajakan untuk menyelesaikan masalah ini bersama dari hulu.

“Saya merespon apa yang disampaikan Pak Menteri. Tapi ini harus diselesaikan bersama, dimulai dari hulu. Tidak hanya Cirata, Jatiluhur, atau Saguling, tapi seluruh aliran Citarum harus kita bersihkan,” tegasnya.

Sebelumnya, pernyataan Menteri KKP yang menyebut ikan Cirata mengandung merkuri mendapat reaksi keras dari para pembudidaya ikan di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur.

Ketua Umum Pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Cirata, Edi Supiandi alias Ujang Dakum, menyatakan keberatan atas pernyataan tersebut. Ia menyebut pernyataan itu merugikan petani ikan dan dapat mematikan usaha mereka.

“Kami sudah bermusyawarah dan sepakat akan mengajukan audiensi ke DPRD hingga DPR RI agar bisa mengundang Pak Menteri. Atau kalau bisa, Pak Menteri datang langsung ke Cirata, lihat sendiri kondisi sebenarnya,” kata Edi.

Menurutnya, hasil uji laboratorium tahun 2023 menunjukkan ikan Cirata masih layak konsumsi dan tidak mengandung merkuri. “Kalau memang ada kandungan merkuri, mari kita kaji bersama. Tapi kami punya dasar bahwa ikan Cirata aman dikonsumsi,” tegasnya.

0 Komentar