Link Twibbon Gerakan Ayah Mengantar Anak ke Sekolah 2025

Link Twibbon
Link Twibbon Gerakan Ayah Mengantar Anak ke Sekolah 2025
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Di hari pertama masuk sekolah, banyak anak merasakan campuran antara semangat dan gugup. Peralihan dari lingkungan rumah ke dunia sekolah adalah momen penting yang bisa membentuk kesan mendalam terhadap proses belajar mereka. Karena itu, kehadiran orang tua, khususnya ayah, menjadi sangat berarti. Menyadari hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan BKKBN menggagas Gerakan Ayah Mengantar Anak ke Sekolah di Hari Pertama.

Gerakan ini merupakan inisiatif simbolik sekaligus strategis untuk mendorong keterlibatan langsung ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini. Di tengah kesibukan dan padatnya rutinitas, kehadiran seorang ayah pada hari pertama anak masuk sekolah menjadi isyarat penting bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya peran ibu semata.

Makna Lebih Dalam dari Sebuah Kehadiran

Kehadiran ayah pada hari pertama sekolah bukan hanya soal menemani anak hingga gerbang sekolah. Ia lebih dari itu. Ini adalah momen membangun emotional bonding antara ayah dan anak. Anak akan merasa lebih tenang, percaya diri, dan siap menjalani proses belajar karena mendapat dukungan langsung dari figur yang ia hormati.

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Cianjur Senin, 14 Juli 2025, Waktu Terbaik Memulai Hari dengan IbadahJadwal Samsat Keliling Cianjur Hari Ini, Senin 14 Juli 2025 di Alfarmart Warungkondang dan BJB Sukanagara

Melalui gerakan ini, diharapkan tercipta suasana keluarga yang lebih kolaboratif, seimbang, dan mendukung pertumbuhan anak secara menyeluruh baik secara emosional, sosial, maupun akademik. Ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan terbukti mampu meningkatkan perkembangan mental dan karakter anak secara signifikan.

Tujuan Gerakan

Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah memiliki beberapa tujuan utama:

  1. Memperkuat peran ayah dalam pendidikan anak sejak dini.
  2. Menumbuhkan kedekatan emosional yang berdampak positif terhadap kepercayaan diri dan kesiapan belajar anak.
  3. Mendorong perubahan budaya pengasuhan, dari yang semula hanya berfokus pada ibu, menjadi lebih kolaboratif dan setara.

Payung Regulasi

Dua regulasi penting yang mendukung gerakan ini adalah:

  1. Surat Edaran Mendikdasmen No. 10 Tahun 2025 tentang kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah anak.
  2. Surat Edaran Kepala BKKBN No. 7 Tahun 2025 tentang partisipasi ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak, khususnya di hari pertama masuk sekolah.
  3. Gerakan ini juga sejalan dengan misi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang mengajak ayah menjadi figur inspiratif dan hadir aktif dalam kehidupan anak.
0 Komentar