Mengenal Kalender Jawa Bulan Juli, Ada Hari Besar Apa Aja?

Mengenal Kalender Jawa Bulan Juli
Mengenal Kalender Jawa Bulan Juli, Ada Har Besar Apa Aja?
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama untuk keperluan budaya, spiritual, dan adat istiadat. Dalam kalender ini, setiap hari tidak hanya dilihat dari aspek tanggal masehi, tetapi juga memiliki padanan hari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) yang diyakini membawa makna dan energi tersendiri.

Pada bulan Juli 2025, kalender Jawa menunjukkan perpaduan antara hari-hari masehi dan hari pasaran. Sebagai contoh, 1 Juli 2025 jatuh pada hari Selasa Wage, sementara 11 Juli 2025 bertepatan dengan Jumat Wage. Informasi seperti ini penting, terutama bagi masyarakat yang masih memegang nilai-nilai tradisional, seperti saat menentukan hari baik untuk pernikahan, hajatan, pindah rumah, atau kegiatan adat lainnya.

Struktur Kalender Jawa Juli 2025

Kalender Jawa tidak hanya menampilkan tanggal dan hari, tapi juga bulan dalam penanggalan Hijriyah dan penanggalan Jawa. Pada Juli 2025, kalender ini memasuki bulan Sura dan Sapar, yang merupakan bulan pertama dan kedua dalam sistem penanggalan Jawa. Bulan Sura memiliki makna spiritual yang tinggi, sering dianggap sebagai bulan penuh perenungan dan kebijaksanaan.

Baca Juga:Ide 10 Tema MPLS yang Menggugah, Menyambut Siswa Baru dengan Semangat dan MaknaJadwal Imsakiyah Cianjur, Jumat 11 Juli 2025, Panduan Waktu Ibadah bagi Umat Muslim

  1. Berikut adalah beberapa poin penting dari kalender Jawa Juli 2025:
  2. Awal bulan dimulai pada Selasa Wage, 1 Juli 2025.
  3. Hari besar nasional yang tercantum antara lain:
  4. 1 Juli: Hari Bhayangkara (HUT POLRI)
  5. 23 Juli: Hari Anak Nasional
  6. Tanggal-tanggal dengan pasaran Pahing jatuh pada 4, 8, 13, 17, 22, dan 26 Juli.
  7. Tanggal-tanggal dengan pasaran Kliwon jatuh pada 6, 11, 15, 20, dan 24 Juli.

Fungsi dan Kearifan Lokal

Kalender Jawa bukan hanya sistem penanggalan, tapi cerminan filosofi hidup masyarakat Jawa yang menjunjung harmoni dengan alam dan waktu. Dalam kehidupan sehari-hari, kalender ini digunakan untuk:

  1. Menentukan hari baik (weton) berdasarkan hitungan neptu (nilai numerik hari dan pasaran).
  2. Tradisi slametan, ruwatan, atau upacara daur hidup.
  3. Kegiatan bercocok tanam atau pindah rumah.

Melalui pelestarian kalender Jawa, masyarakat tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda. Penggabungan antara kalender masehi dan Jawa dalam satu tampilan seperti pada gambar kalender Juli 2025, menunjukkan harmonisasi antara modernitas dan tradisi yang terus hidup di tengah masyarakat.

0 Komentar