CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Campaka mendapat sorotan dari Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur.
Anggota Komisi IV, Rustam Efendi, menegaskan, program Universal Health Coverage (UHC) tetap menjadi prioritas utama dibandingkan pembangunan fisik rumah sakit baru.
Rustam menyebut, UHC merupakan harapan besar masyarakat Cianjur yang belum pernah sepenuhnya tercapai, meski telah lama menjadi target pemerintah kabupaten.
Baca Juga:Wagub Serahkan 28 Ton Benih Padi untuk 1.138 Hektare Lahan di DemakGubernur Beberkan Alasan Mengapa Jateng Menarik untuk Menjadi Tempat Berinvestasi
“UHC ini bukan hanya harapan pemerintah, tapi seluruh masyarakat Cianjur yang ada di 32 kecamatan. Kami bersama eksekutif bersepakat untuk mengalokasikan anggaran sekitar Rp23 miliar dalam perubahan anggaran tahun ini, agar UHC bisa segera terealisasi,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, baru-baru ini.
Sementara itu, rencana pembangunan RSUD Campaka saat ini masih dalam tahap awal. Menurut Rustam, pembangunan tersebut akan melewati sejumlah tahapan penting seperti studi kelayakan (feasibility study), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), dan analisis lainnya.
Pembangunan rumah sakit itu digadang-gadang jadi pusat layanan kesehatan terpadu (one stop service) bagi masyarakat.
“Rencana pembangunan RSUD Campaka belum sampai ke pembahasan di DPRD karena masih dalam tahap perencanaan. Sekarang kita masih bahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA), nanti kalau sudah masuk ke APBD tentu akan kita monitor dan evaluasi secara ketat,” jelas Rustam.
Rustam menegaskan, pemerintah kabupaten harus menjaga kemampuan keuangannya agar tetap seimbang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, pembangunan RSUD Campaka akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan baru terealisasi pada 2026 atau 2027.
“Tentu lebih penting UHC, dan lebih prioritas. Karena pembangunan rumah sakit bukan sesuatu yang instan, tapi proses jangka panjang. Dengan jumlah penduduk Cianjur yang kini sudah mencapai 2,7 juta jiwa, tentu kita ke depan masih membutuhkan tiga hingga empat rumah sakit daerah tambahan,” tuturnya.
Baca Juga:DLH Cianjur Akan Memanggil dan Memeriksa Pengelola Sampah Pasar SukanagaraBUMDes jadi Dalang Pembuangan Sampah di Pasar Sukanagara
Selain rumah sakit, Rustam juga menekankan pentingnya memperbanyak fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas, pustu, dan klinik pratama, terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
“Jika UHC sudah tercapai dan fasilitas kesehatan terus berkembang, tentu masyarakat akan memiliki akses layanan kesehatan yang lebih mudah, cepat, dan berkualitas,” pungkasnya.