CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Bagi pencinta film horor tanah air, Narik Sukmo hadir sebagai tontonan baru yang memadukan unsur misteri, budaya, dan kisah tragis masa lalu. Film berdurasi 95 menit ini disutradarai dengan nuansa kelam yang khas, menjadikannya tayangan yang penuh ketegangan dan kejutan tak terduga.
Sebagaimana dikutip dari laman Sams Studio, berikut ini adalah sinopsis film Narik Sukmo:
Cerita bermula ketika Kenara Cahyaningrum (Febby Rastanty), seorang mahasiswi yang dahulu gemar menari, memutuskan menginap di rumah sahabatnya, Ayu (Dea Annisa), di Desa Kelawangin.
Baca Juga:Ramalan Cuaca Cianjur Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025, Waspada Hujan Petir Siang HariJadwal Samsat Cianjur Hari Ini Jumat 4 Juli 2025
Sejak kedatangannya, suasana mencekam mulai terasa, hujan deras menyelimuti malam, petir menyambar langit, dan tatapan tajam penuh kecurigaan dari warga desa menambah suasana janggal.
Kejadian aneh mulai mengusik Kenara ia bermimpi tentang sosok bayangan hitam, tubuhnya tiba-tiba bergerak sendiri, menarikan gerakan yang tidak ia pahami.
Semua mulai terkuak ketika Kenara secara tidak sengaja memasuki kamar terlarang di rumah Ayu.
Sejak itu, musibah demi musibah menimpa desa Kelawangin, satu per satu warganya mati dengan cara yang tak wajar.
Kenara kini menarikan Tarian Narik Sukmo, sebuah tarian kematian yang sudah lama terkubur dalam sejarah kelam desa.
Tarian itu merupakan peninggalan pasangan tragis Banyu Janggala Bagwahanta dan Ratimayu, dua insan yang dulunya saling mencintai namun dipisahkan secara keji oleh warga desa.
Namun lambat laun, Kenara menyadari bahwa Ratimayu dan Banyu bukan sosok jahat. Justru dendam yang tertinggal berasal dari luka batin dan pengkhianatan masa lalu yang belum sempat disembuhkan.
Baca Juga:KKN STAI Kharisma 2025 Dilepas, Usung Tema Desa Mandiri Berbasis Kearifan Lokal7 Hal yang Harus Disiapkan Bunda Menjelang Anak Kembali Sekolah
Narik Sukmo bukan sekadar film horor biasa. Film ini memberikan pembelajaran tentang bagaimana warisan masa lalu bisa menciptakan siklus kebencian jika tidak dituntaskan.
Dengan visual mencekam, alur penuh misteri, serta kekayaan budaya lokal yang diangkat dalam bentuk tarian, film ini pantas menjadi sorotan bagi para penikmat film horor Indonesia.