CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mengungkapkan masih kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis.
Saat ini, setidaknya Dinkes membutuhkan tambahan 10 hingga 15 orang dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah (RSUD).
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, meskipun pihaknya telah membuka kuota penerimaan melalui jalur CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada tahun 2024, minat dari kalangan dokter spesialis untuk bertugas di Cianjur masih sangat rendah.
Baca Juga:Wagub Serahkan 28 Ton Benih Padi untuk 1.138 Hektare Lahan di DemakGubernur Beberkan Alasan Mengapa Jateng Menarik untuk Menjadi Tempat Berinvestasi
“Cianjur ini salah satu kabupaten yang kurang diminati oleh dokter spesialis, padahal kita termasuk daerah yang masih memiliki banyak persoalan di sektor kesehatan. Terbukti dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan, Cianjur berada di tiga peringkat terbawah di Jawa Barat,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, baru-baru ini.
Yusman menambahkan, kebutuhan terbesar saat ini adalah untuk dokter spesialis penunjang, sedangkan kebutuhan untuk dokter spesialis dasar sedikit demi sedikit terpenuhi.
Secara keseluruhan, kekurangan dokter spesialis di Cianjur diperkirakan masih berada di kisaran 30 hingga 40 persen dari total kebutuhan.
“Untuk rumah sakit kelas B seperti RSUD Sayang, memang butuh banyak dokter spesialis. Tapi untuk rumah sakit kelas D, minimal dibutuhkan empat spesialis dasar dan tiga spesialis penunjang. Jadi total kebutuhan prioritas kami saat ini sekitar 10 sampai 15 orang dokter,” ujarnya.
Sebagai langkah solusi, Dinkes Kabupaten Cianjur mendorong rumah sakit daerah yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk merekrut langsung dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
“Kami sudah minta kepada direktur rumah sakit untuk aktif dalam pemenuhan kebutuhan dokter spesialis ini. Karena status BLUD memungkinkan mereka merekrut langsung tenaga medis. Tujuannya agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal,” pungkasnya.