CIANJUR, CIANJUREKSPRES.COM- Meskipun kerap dianggap lebih “aman” dibanding rokok konvensional, penggunaan vape atau rokok elektrik ternyata tetap menyimpan sejumlah risiko bagi kesehatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa vape mengandung zat-zat kimia yang berpotensi merusak organ tubuh, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. Berikut adalah tujuh dampak buruk vape yang perlu diketahui:
1. Gangguan Paru-paru
Vape mengandung aerosol yang bisa menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran pernapasan. Dalam beberapa kasus, penggunaan jangka panjang bahkan dikaitkan dengan penyakit paru-paru serius seperti bronchiolitis obliterans atau “popcorn lung.”
2. Risiko Penyakit Jantung
Nikotin dalam vape dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Seiring waktu, hal ini meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya.
3. Kecanduan Nikotin
Baca Juga:5 Ciri-Ciri Cowok Peka yang Bikin Hati Meleleh10 Peluang Pekerjaan di Job Fair Online Cianjur 2025
Meskipun beberapa produk vape diklaim rendah nikotin, banyak di antaranya tetap mengandung dosis yang tinggi. Hal ini menyebabkan ketergantungan, terutama di kalangan remaja.
4. Kerusakan Otak pada Remaja
Nikotin memengaruhi perkembangan otak, terutama pada pengguna di usia muda. Penggunaan vape dapat mengganggu fungsi memori, perhatian, dan pengambilan keputusan.
5. Iritasi Tenggorokan dan Mulut
Uap dari cairan vape bisa menyebabkan rasa kering, luka di mulut, bahkan peradangan pada tenggorokan jika digunakan terlalu sering.
6. Masalah Kulit dan Gigi
Kandungan kimia dalam vape dapat menyebabkan jerawat, penuaan dini pada kulit, hingga kerusakan gusi dan gigi.
7. Efek Jangka Panjang yang Belum Diketahui
Karena masih tergolong baru, banyak efek jangka panjang dari penggunaan vape yang belum sepenuhnya diketahui. Namun, tren kasus gangguan paru-paru dan jantung semakin mengkhawatirkan.