CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur tengah merancang pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Campaka sebagai bagian dari upaya pemerataan layanan kesehatan.
Proyek ini diperkirakan akan membutuhkan anggaran sebesar Rp96 miliar untuk konstruksi, sementara tahap awal pada tahun ini difokuskan pada proses perencanaan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, Cianjur masih membutuhkan tambahan dua hingga tiga rumah sakit agar akses layanan kesehatan lebih merata, khususnya di wilayah selatan dan barat.
Baca Juga:Bapenda Sediakan Racing Simulator di Jateng Fair 2025Durasi dan Frekuensi Gangguan Listrik Menurun, PLN Catat Kinerja Operasional Positif Sepanjang 2024
“Saat ini jumlah RS masih belum maksimal, masih butuh dua atau tiga lagi. Salah satunya sedang direncanakan yaitu RSUD Campaka. Ke depan kita juga berharap bisa membangun di Kecamatan Ciranjang, Cikalong, dan Gekbrong. Kalau tiga itu sudah terpenuhi, Insya Allah akses pelayanan kesehatan bisa lebih dekat ke masyarakat,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Selasa, 1 Juli 2025.
Pembangunan RSUD Campaka ditargetkan menjadi rumah sakit bertipe one stop service, yang dapat memberikan layanan lengkap dan komprehensif kepada masyarakat.
Untuk tahap awal, Dinkes menyiapkan anggaran perencanaan sebesar Rp960 juta masing-masing untuk uji kelayakan (feasibility study) dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atau sekitar satu persen dari total estimasi biaya konstruksi.
“Perencanaan tahun ini meliputi proses perizinan, AMDAL. Selanjutnya penyusunan master plan, dan dokumen desain mendetail (DED). Anggaran Rp960 juta ini akan diambil dari APBD Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Terkait target Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2025, Yusman menegaskan bahwa program tersebut tetap menjadi prioritas utama sesuai instruksi Bupati Cianjur.
Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan rumah sakit dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu pembiayaan program kesehatan lainnya.
“UHC jadi prioritas. Selama UHC belum tercapai, pembiayaan pembangunan RS kita sesuaikan dulu. Tapi perencanaan tetap jalan karena ini bagian dari tahapan jangka panjang,” tegasnya.
Baca Juga:Percepat Program MBG di Jateng, Pembangunan SPPG Terus DitambahPLN Dukung Pariwisata dan Mobilitas Ramah Lingkungan di Cianjur dengan SPKLU dan SPBKLU
Yusman menambahkan, anggaran pembangunan fisik rumah sakit akan diajukan ke pemerintah pusat, sementara APBD hanya difokuskan untuk tahap awal perencanaan.
“Kalau soal UHC terganggu atau tidak, saya rasa tidak. Karena saat ini yang kita butuh, baru untuk perencanaan saja. Untuk konstruksi nanti kita akan cari dukungan anggaran dari pusat,” pungkasnya.