CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah bertemu atau bahkan menjadi seseorang yang disebut picky eater. Istilah ini mengacu pada orang yang sangat selektif dalam memilih makanan, sering kali menolak berbagai jenis makanan yang umum dikonsumsi orang lain.
Seorang picky eater biasanya memiliki daftar panjang makanan yang tidak disukainya. Bukan hanya soal rasa, tapi bisa juga karena tekstur, warna, atau bahkan bau. Misalnya, seseorang bisa menolak makan jengkol, petai, daging, atau bahkan makanan pokok seperti nasi. Hal ini menyebabkan mereka hanya makan jenis makanan tertentu yang dianggap “aman” atau sesuai dengan seleranya.
Ciri-ciri picky eater sangat khas. Pertama, mereka cenderung memiliki lebih banyak pantangan daripada makanan yang disukai. Kedua, mereka jarang makan dalam jumlah cukup karena selalu merasa tidak cocok dengan menu yang tersedia. Ketiga, mereka enggan makan bersama orang lain karena merasa malu atau canggung dengan pilihan makanannya yang tidak biasa. Dalam banyak kasus, seorang picky eater membawa makanan sendiri agar tidak perlu menyesuaikan dengan menu umum.
Baca Juga:Ramalan Cuaca Cianjur Minggu, 15 Juni 2025, Waspadai Hujan di Sore HariKeutamaan Bulan Muharram dalam Islam
Selain masalah sosial, picky eater juga bisa berisiko mengalami gangguan kesehatan. Karena asupan nutrisi yang tidak seimbang, tubuh kekurangan vitamin dan mineral penting. Akibatnya, mereka lebih rentan terkena penyakit, terutama yang berkaitan dengan imunitas dan pencernaan.
Fenomena ini tidak selalu berkaitan dengan gaya hidup semata. Beberapa ahli gizi menyebut bahwa kebiasaan picky eating bisa berasal dari pengalaman masa kecil, trauma terhadap makanan tertentu, atau bahkan gangguan sensorik ringan.
Menjadi seorang picky eater memang bukan kesalahan. Namun, penting untuk mulai mengenali dampaknya dan mencoba secara perlahan memperluas selera makan. Dengan begitu, tubuh tetap sehat dan interaksi sosial pun berjalan lebih lancar.