Polres Cianjur Diduga Salah Tangkap, Penjual Biji Kopi Babak Belur Dihajar Oknum

Polres Cianjur Diduga Salah Tangkap, Penjual Biji Kopi Babak Belur Dihajar Oknum
Mapolres Cianjur.(27/7/2021)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Penjual biji kopi asal Desa Jamali, Kecamatan Mande, Nyanyang Suherli (45) diduga jadi korban salah tangkap dan mendapat kekerasan oknum polisi di Polres Cianjur.

Dugaan salah tangkap dan penganiayaan itu terungkap setelah dirinya mengunggah video aduan pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sambul menceritakan kejadian yang dia alami, di akun media sosial pribadi.

Dalam video berdurasi 1.17 menit yang viral di media sosial itu, Nyanyang meminta bantuan kepada Dedi Mulyadi setelah dirinya menjadi korban salah tangkap, sambil memperlihatkan luka-luka di wajahnya, hingga giginya patah karena dihajar oknum petugas kepolisian

Baca Juga:Rayakan Iduladha, Citimall Cianjur Bagikan Hewan Kurban kepada Masyarakat SekitarTernyata Wabup Ramzi Lihai Menyembelih Hewan Kurban, Eksekusi Dua Sapi dan Tujuh Kambing

“Pak Dedi, tulungan abdi yeuh (tolong saya). Abdi korban kekerasan anggota polisi, salah tangkap. Tulungan abdi awak asa pasiksak, bengeut rusak. (Saya korban kekerasan anggota polisi, salah tangkap. Tolong saya, badan rusak wajah rusak),” kata Nyanyang dalam videonya.

Dia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada 2 Juni 2025 lalu, ketika dirinya hendak pergi ke daerah Lampegan Cianjur untuk mengambil stok biji kopi jualannya.

“Saya sehar-hari berdagang, kebetulan ada pesanan biji kopi. Karena habis, saya mau ambil stok di daerah Lampegan, Kecamatan Campaka,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (9/6).

Dia pun meminta tolong pada temannya untuk mengantar ke gudang kopi, lantaran tidak memiliki kendaraan pribadi.

“Dia teman saya sekampung yang sebelumnya menghubungi. Sekalian saha saya minta tolong antar saya ke gudang,” kata dia.

Tetapi saat di sekitaran Bojong, Kecamatan Karangtengah pada malam harinya, dirinya tiba-tiba disergap beberapa pria. Nyanyang pun memberontak, mengira jika orang-orang tersebut adalah begal.

“Saya sedang main HP saat motor tersebut maju. Tiba-tiba ada yang menyergap dan memegangi saya. Saya kira begal, karena kan posisinya malam hari. Saya berontak, berusaha melepaskan diri saat ada yang memegangi saya,” kata dia.

Baca Juga:Komisi IX dan BGN Sosialisasi Program MBG di CianjurWujud Kepedulian Insan BRILian, BRI RO Bandung Sembelih Hewan Kurban

Saat memberontak itu, diduga salah seorang pria yang menyergapnya tidak terima karena terkena sikut, sehingga menganiaya Nyanyang sambil memasukannya ke dalam mobil.

“Katanya ada yang terkena sikut. Tapi kan itu tidak sengaja, soalnya saya tidak tahu kenapa saya ditangkap. Saya langsung dianiaya saat di mobil dan diperjalanan,” kata dia.

0 Komentar