Selain itu, ia juga memuji keberadaan aplikasi Mobile JKN yang menurutnya sangatmempermudah urusan administratif.
“Sebagai mahasiswa, saya sangat terbantu dengan Mobile JKN. Semua bisa saya urus lewat HP. Mulai dari melihat informasi kepesertaan, ganti faskes, ubah data kepesertaan, hingga cek antrian di rumah sakit,” katanya. Salah satu fitur yang sangat Ia andalkan adalah antrian online, yang menghemat banyak waktu saat hendak berobat ke fasilitas kesehatan.
“Bayangkan kalau harus antre lama hanya untuk periksa batuk atau pilek. Dengan fitur ini, saya bisa datang sesuai jadwal. Waktu saya jadi lebih efisien,” ujarnya.
Baca Juga:Peralatan Listrik Praktis untuk Memasak Hidangan Idul Adha: Kurang Daya? Tambah Daya Diskon 50 Persen!PLN Mendukung Perekonomian Cianjur, Daya Andal untuk Industri Ekspor Kulit PT Lianhua Leather Industry
Kondisi hidup sebagai perantau dan mahasiswa dengan anggaran terbatas membuat Yosafatur semakin menyadari pentingnya sistem jaminan kesehatan seperti JKN.
“Saya tidak bisa bayangkan kalau harus bayar sendiri. Bisa habis uang kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah hanya karena sakit. Program JKN benar-benar menyelamatkan saya dari beban finansial yang besar,” kata Yosafatur. Dia pun mengajak untuk tidak menyepelekan pentingnya kepesertaan JKN, apalagi jika sudah menjadi peserta namun belum aktif memanfaatkan fitur-fitur digital yang tersedia.
“Menurut saya, JKN tidak hanya dipakai saat sakit parah. Bahkan untuk sakit ringan pun kita tetap bisa manfaatkan dengan baik, yang penting tahu prosedurnya dan aktif mengecek lewat aplikasi Saya merasa tenang, karena tahu ada sistem yang melindungi saya kapanpun saya sakit. Dan yang paling penting, sistem ini bukan hanya untuk orang kaya, tapi untuk semua rakyat Indonesia,” akhirnya.(*)