“Anggaran Dana Desa hanya sekitar Rp800 juta per tahun, itu pun harus dibagi untuk kebutuhan lain. Sementara jalan rusak di desa kami mencapai puluhan kilometer,” katanya.
Lebih lanjut, dia berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat untuk memperbaiki infrastruktur dasar di wilayah pelosok seperti desanya.
“Kalau hanya mengandalkan dana desa jelas tidak cukup. Kami butuh dukungan nyata agar warga tidak terus-menerus terisolasi, terutama dalam kondisi darurat seperti ini,” pungkasnya.