FKKJB Gelar Bimtek Usaha Mikro Koperasi se-Jawa Barat

Forum Komunikasi Antar Koperasi Jawa Barat
Tampak Ketua Forum Komunikasi Antar Koperasi Jawa Barat, Uke Achmad Sukry (berdiri) sedang memantau proses verifikasi dokumen yang diajukan pihak koperasi oleh tim analis dari investor.(Cianjur Ekspres/Herry Febriyanto)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM -Forum Komunikasi Antar Koperasi Jawa Barat (FKKJB) menggelar kegiatan pembekalan bimbingan teknis (bimtek) terkait usaha mikro koperasi se-Jawa Barat dan penandatanganan kerja sama operasi (KSO) dengan investor di Kawasan Villa Coolibah, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Kamis 8 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dari 8-9 Mei 2025 ini diikuti sebanyak 65 koperasi dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan mengusung tema “Peningkatan dan Pengembangan Pelaku Usaha dan Pertumbuhan Ekonomi di Bidang Ketahanan Pangan dan Jasa”.

Ketua Forum Komunikasi Antar Koperasi Jawa Barat, Uke Achmad Sukry, mengatakan, pihaknya mempunyai program kerja sama dengan investor berupa sistem bagi hasil kepada para petani atau koperasi yang ada di Jawa Barat. Targetnya tahun ini sekitar 5.000 koperasi yang menjalin kerja sama secara bertahap.

“Sementara ini kita konsen hanya 65 koperasi,” katanya kepada wartawan.

Dia mengungkapkan, terdapat beberapa pengembangan yang akan dilakukan, dan saat ini untuk jangka pendek dulu berupa bagi hasil dari ketahanan pangan, meliputi pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan yang notabene panennya bisa 3 sampai 6 bulan.

Baca Juga:BNI, Kementerian PKP, KP2MI, dan BP Tapera Kolaborasi Hadirkan KPR Terjangkau bagi PMIPeringati Hardiknas, Srikandi PLN Icon Plus Lakukan Edukasi dan Pemberian Bantuan di SMKN 2 Tasikmalaya

“Sedangkan untuk jangka menengah, nantinya ada kerja sama usaha dengan para koperasi yang ada di Jawa Barat terkait ketahanan pangan dengan jarak 2 sampai 5 tahun. Termasuk kedepannya kita bikin untuk sistem jangka panjang investasi yang notabene 5 sampai 15 tahun untuk hasil,” ucap Uke.

Selain itu, jelas Uke, pihaknya juga memiliki konsep pengembangan bagi koperasi yang sudah berjalan saat ini. Termasuk meningkatkan atau mengeratkan koperasi yang ada di Jawa Barat secara komunikasi dan informasi, serta melakukan pendampingan ke Kementerian atau Pemerintah.

“Karena selama ini koperasi yang ada di Indonesia pada umumnya, atau khususnya di Jawa Barat tidak punya modal, butuh bantuan dari pemerintah,” paparnya.

“Makanya kami berpikir untuk membuat Kerjasama dengan investor, kita punya konsep untuk ketahanan pangan, kita jual atau kerjasamakan dengan pihak investor yang ada di lokal maupun di luar. Sementara kita dapat investor dari lokal,” sambung Uke.

Namun Uke menegaskan, koperasi yang akan menjalin kerja sama operasi atau KSO dengan investor harus terlebih dahulu melalui tahapan verfikasi terkait dengan legalitas serta berbagai dokumen lainnya yang dilakukan oleh tim analis dari pihak investor.

0 Komentar