KDM Terbitkan Surat Edaran tentang Pendidikan Berbasis Gapura Panca Waluya

KDM
KDM Terbitkan Surat Edaran tentang Pendidikan Berbasis Gapura Panca Waluya
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan surat edaran terkait kebijakan pendidikan yang mengusung konsep Gapura Panca Waluya. Konsep ini bertujuan membentuk karakter siswa yang sehat jasmani (cageur), berakhlak baik (bageur), jujur (bener), cerdas (pinter), dan sigap (singer).

Surat edaran bernomor 43/PK.03.04/KESRA ini ditujukan kepada kepala daerah tingkat kabupaten/kota yang membina PAUD, SD, dan SMP, serta kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi untuk jenjang SMA/SMK, termasuk Kantor Kementerian Agama yang membawahi pondok pesantren.

Dalam isi edaran, pemerintah mengamanatkan peningkatan fasilitas pendidikan, termasuk keberadaan toilet di dalam kelas. Selain itu, sekolah dilarang menyelenggarakan studi tur yang berpotensi membebani wali murid. Sebagai alternatif, sekolah dianjurkan mengadakan kegiatan edukatif berbasis praktik, seperti pengelolaan sampah, pertanian organik, peternakan, perikanan, kelautan, serta program yang memperluas pengetahuan tentang dunia usaha dan industri.

Baca Juga:Serunya Menonton Pengepungan di Bukit Duri di Citimall Cianjur XXI Hari Ini!Zodiak Leo Akan Beruntung Sepanjang Hari Ini, Simak Ramalan Zodiak 5 Mei 2025

Surat edaran juga melarang pelaksanaan wisuda pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena dianggap tidak memberi kontribusi akademik yang berarti.

Sekolah juga diminta bersiap menghadapi implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara menyeluruh. Sementara itu, siswa didorong membawa bekal makanan dari rumah untuk mengurangi kebiasaan jajan di sekolah, serta mengalokasikan uang jajan untuk ditabung.

Gubernur juga menegaskan larangan bagi siswa yang belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor. Mereka dianjurkan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki sesuai jarak dan kemampuan fisiknya. Namun, bagi pelajar di wilayah terpencil, toleransi akan diberikan untuk memudahkan akses ke sekolah.

Disiplin dan semangat cinta tanah air juga ditekankan melalui partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, paskibra, palang merah remaja, dan lainnya yang mendukung pembentukan karakter kebangsaan.

Bagi siswa dengan perilaku menyimpang seperti terlibat tawuran, kecanduan game online, merokok, mabuk, balapan liar, dan penggunaan knalpot bising, akan dilakukan pembinaan khusus dengan melibatkan orang tua dan kolaborasi antara pemerintah provinsi, daerah, serta aparat keamanan.

Akhirnya, Gubernur Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pendidikan moral dan spiritual melalui penguatan pendidikan agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing peserta didik.

0 Komentar