CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Penjual gorengan berusia hampir seabad asal Kampung Cibitung, Desa Sindangresmi, Kecamatan Takokak, Nenek Irah (96) menjadi calon jemaah haji (CJH) tertua dari Kabupaten Cianjur.
Nenek kelahiran 1929 itu bahagia, akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci setelah belasan tahun menabung dari hasil menjual gorengan di rumahnya.
Sang cucu, Muhammad Suhendar Alasnawi mengatakan, Nenek Irah dalam kondisi sehat dan bisa mengikuti manasik haji di salah satu pesantren di Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, bersama ratusan CJH lainnya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Data Kemendikdasmen: 48.550 Anak Tidak Sekolah di CianjurPenyempitan Irigasi, Sedimentasi, dan Sampah Penyebab Utama Banjir
“Nenek Irah kondisinya sehat. Kami sendiri mendapatkan kabar nenek akhirnya berangkat haji itu baru tiga pekan lalu. Yang jelas nenek sangat senang. Karena ini sangat dinantikan oleh beliau,” kata Suhendar.
Nenek Irah seharusnya sudah berangkat ke Tanah Suci pada 2022 lalu. Namun, dengan alasan pandemi Covid-19, keberangkatannya harus tertunda sampai tiga tahun lamanya.
“Nenek saya tidak memiliki riwayat penyakit. Hanya saja, setelah menempuh perjalanan jauh, pasti kelelahan. Seperti saat mengurus paspor dan vaksin kemarin,” jelasnya.
Nenek Irah, lanjutnya, berangkat dengan Ambu (62), dan orang tua Suhendar, alias anak dan mantunya.
Terpisah, Kepala Seksi Perjalanan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Cianjur, Rian Fauzi mengatakan, di 2025 ini pihaknya mendapat kuota sebanyak 1.305 kursi.
“110 calon jemaah haji di antaranya adalah prioritas lansia. Jemaah dengan usia tertua asal Kabupaten Cianjur itu 96 tahun dan yang paling muda itu 18 tahun,” ungkap Rian.