Data Kemendikdasmen: 48.550 Anak Tidak Sekolah di Cianjur

Ilustrasi ATS
Ilustrasi Anak Tidak Sekolah (ATS). (Foto: Pixabay)
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI merilis data jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Cianjur. Tercatat, 48.550 anak masuk kategori ATS.

Dari jumlah ATS terdiri dari tiga kelompok, yakni 26.640 anak Belum Pernah Bersekolah (BPB), 1 anak Drop Out (DO) dari tingkat Satuan PAUD Sejenis (SPS), 2.501 anak DO tingkat SD, 3.752 anak DO tingkat SMP, dan 5.525 anak DO tingkat SMA.

Ditambah dengan 4.784 anak Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) dari tingkat SD dan 5.347 anak LTM dari tingkat SMP.

Baca Juga:Penyempitan Irigasi, Sedimentasi, dan Sampah Penyebab Utama BanjirRuko Opan Porak-poranda akibat Banjir, Rugi Rp300 Juta

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin mengatakan, pihaknya akan memverifikasi ulang data dari Kemendikdasmen RI tersebut.

“Kita akan meng-cross check dan memvalidasi data itu ke tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur. Mudah-mudahan setelah pengecekan langsung, jumlahnya bisa berkurang,” kata Ruhli saat ditemui di kantornya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cilaku pada Senin, 27 April 2025.

Setelah proses validasi, dirinya akan mengusahakan para ATS kelompok DO untuk melanjutkan pendidikan sesuai dengan jenjangnya, baik itu di sekolah formal maupun nonformal.

“Kalau sudah ada data by name by address dari hasil validasi, kita harap mereka bisa kembali bersekolah, sesuai dengan zonasinya,” katanya.

Sementara untuk ATS kelompok BPB, lanjutnya, pihaknya menginstruksikan pada satuan pendidikan untuk menerima anak-anak sesuai dengan usia.

“Bagi anak usia SD dan SMP yang masuk kelompok BPB, kita instruksikan pada seluruh satuan pendidikan untuk menerima, sesuai usianya,” kata Ruhli.

Bagi anak kelompok BPB namun usianya melewati batas SD dan SMP, lanjut Ruhli, akan dimasukkan ke sekolah nonformal, baik itu Pusat Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM) atau yayasan pendidikan.

Baca Juga:PMI Evakuasi Lansia dan Anak-anak yang Terjebak BanjirBanjir Rendam Puluhan Rumah, 1 Motor Rusak Terseret Arus

“Sehingga, kita perlu validasi data dari Kemendikdasmen RI ini dengan baik, sesuai by name by address agar bantuan ini tidak salah sasaran,” ujarnya.

Dia menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan ATS. Seperti ekonomi, geografis, hingga budaya di Cianjur.

“Faktor kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan pun masih kurang, belum semua sadar akan hal itu,” paparnya.

0 Komentar