Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, ITM: Awasi Penggunaan Smartphone pada Anak

Isfan
ANGGOTA MPR RI Fraksi Partai Golkar, Isfhan Taufik Munggaran (ITM), sosialisasikan empat pilar kebangsaan di Kampung Genteng, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM -Anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar, Isfhan Taufik Munggaran (ITM), sosialisasikan empat pilar kebangsaan di Kampung Genteng, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku pada Rabu, 16 April 2025 lalu.

Di hadapan ratusan warga yang hadir, dia menekankan bahayanya paham radikalisme, intoleran, berita hoaks, dan disinformasi yang mudah tersebar dan berkembang di media sosial (medsos).

“Berhari-hati dalam bersosial media, perhatikan penggunaan smartphone, terutama bagi anak-anak. Ironis, saya lihat saat ini banyak anak-anak yang bahkan masih berumur dua tahun diberikan smartphone dan mengakses medsos,” ungkap Isfhan usai sosialisasi.

Baca Juga:Idulfitri 2025, Wahyu Open House-Ramzi ke JakartaBupati Cianjur dan Wakilnya Cek Pos Pengamanan dan Pelayanan Mudik di Malam Takbir

Dia meminta pada masyarakat di Cianjur, khususnya di Desa Munjul untuk mengawasi penggunaan smartphone di kalangan generasi penerus.

Dia bercerita pada warga, tentang dirinya yang tak diberikan akses terhadap teknologi saat masih remaja, meskipun keluarga sangat berkecukupan.

“Baru saat SMA diberikan hp Nokia, itupun kontaknya dibatasi, hanya bisa menghubungi keluarga. Padahal teman-teman saya yang lain sudah pegang Blackberry. Itu lah pendidikan karakter yang diterapkan orang tua pada saya,” jelasnya.

Selain pembatasan informasi berisiko dari medsos, dirinya menegaskan perlunya pendidikan berkarakter kepada anak, sesuai dengan keinginan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Isfhan yang juga anggota Komisi XIII DPR RI menyebutkan, pihak legislatif telah mengusulkan dan menggelar rapat dengar pendapat (RDP), meminta Komdigi RI dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membatasi konten berisiko di medsos.

“Upaya penghapusan konten-konten berisiko yang mengganggu kebangsaan, sudah dilakukan. Tapi ternyata, unggahan-unggahan berisiko tersebut ternyata berasal akun dengan server luar negeri. Hal itu yang menyulitkan untuk penghapusan dan butuh proses,” kata dia.

0 Komentar