CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur membentuk tim investigasi, untuk memastikan penyebab dugaan keracunan yang dialami belasan siswa MAN 1 Cianjur dan dua siswa dari SMP PGRI Cianjur pada Senin, 21 April 2025.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya mengungkapkan, pihaknya membentuk tiga tim investigasi yang diterjunkan ke RSUD Sayang, RS Bhayangkara, dan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangan Sari.
“Kita bagi tugas, ada 2 tim di RS dan 1 tim di dapur dapur (SPPG) Limbangan Sari, Kecamatan Cianjur,” ungkap Frida saat dikonfirmasi pada Senin malam.
Baca Juga:ITM Bayar Lelang Wakaf Masjid saat Serap Aspirasi Masyarakat di Kampung GentengImbas Dolar Menguat, Pengusaha Tahu Cianjur ‘Menjerit’
Dari data sementara, lanjutnya, hingga sekitar pukul 20.20 WIB, ada 11 siswa dirawat di RSUD Sayang dan 5 siswa di RS Bhayangkara.
“Itu data sementara, kita belum tahu apakah ada penambahan atau ada siswa yang dibolehkan pulang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sejak pukul 17.00 WIB beberapa korban dilaporkan sempat menjalani perawatan medis di puskesmas. Lalu dirujuk ke RS karena keterbatasan waktu pelayanan.
Pihaknya juga mengaku, belum mengetahui pasti apakah keracunan massal disebabkan makanan dari MBG atau bukan.
“Kalau dari korbannya siswa semua, mungkin. Tapi kalau MBG itu kan masaknya ribuan (porsi), tapi kok yang ada keluhan dan terlaporkan hanya segitu. Apakah makan makanan lain juga. kalau dari MBG mungkin serentak dan lebih banyak,” kata dia.
Tim investigasi dari Dinkes pun masih mengumpulkan sampel sisa makanan di dapur, atau dari sampel muntahan para korban untuk diperiksa di Labkesda.
“Ini masih terus berlangsung dan belum ada laporan lagi,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian dan Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, meninjau langsung kondisi siswa yang diduga jadi korban keracunan usai menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) di RSUD Sayang pada Senin, 21 April 2025 malam.
Baca Juga:KRC Tanam Pohon Pinus Langka saat Rayakan HUT ke-173Kementerian ESDM: PLTP Cipanas Bakal Pasok Kebutuhan Listrik di Jawa-Bali
Wahyu menyatakan, pemerintah daerah sudah menindaklanjuti kasus dugaan keracunan dan memastikan korban mendapatkan perawatan.
“Beberapa siswa MAN 1 Cianjur dan dua siswa dari SMP PGRI Cianjur mengeluhkan mual, muntah, dan diare. Saat ini sudah ditangani oleh pihak rumah sakit. Insya Allah semuanya akan pulih,” ujarnya.