Dua Kali Diperpanjang, Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

gunung gede
GUNUNG GEDE: Tampak Gunung Gede Pangrango dari kawasan Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pihak BBTNGGP kembali memperpanjang penutupan sementara kegiatan pendakian sebagai antisipasi aktivitas peningkatan Gempa Vulkanik.(Cianjur Ekspres/Dede Sandi Mulyadi)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), kembali memperpanjang penutupan sementara kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dari 14-21 April 2025 dan atau sampai informasi lebih lanjut hasil pemantauan dari Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Ini kali kedua pihak BBTNGGP memperpanjang penutupan sementara kegiatan pendakian, setelah sebelumnya hal serupa dilakukan pada 8-13 April 2025. Adapun penutupan awal dimulai pada 3-7 April 2025.

Dalam Surat Edaran Kepala BBTNGGP Nomor: SE.20 Tahun 2025 Tertanggal 13 April 2025, dijelaskan alasan perpanjangan penutupan sementara kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dalam rangka antisipasi aktivitas peningkatan Gempa Vulkanik Gunung Gede yang dapat berpotensi bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.

Baca Juga:Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik DuniaTingkat Kualitas Pertanian Cianjur, RK Dadan Surya Negara Minta Pemerintah Perhatikan Saluran Irigasi 

“Penutupan pendakian kami lakukan tujuan utamanya adalah untuk keamanan dan keselamatan pendaki,” ujar Humas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Agus Deni kepada Cianjur Ekspres, Minggu 13 April 2025.

Menurutnya, pihaknya melakukan berbagai upaya lanjutan terkait penutupan pendakian. Diantaranya, penempatan personel di pintu-pintu masuk untuk mencegah pendaki yang masuk. Lalu memasang informasi di jalur-jalur pendakian untuk mencegah dan mengarahkan masyarakat untuk tidak melakukan pendakian.

“Menugaskan tim melakukan patroli pada jalur pendakian, dan mempublikasikan ancaman dan potensi bahaya kegiatan pendakian saat penutupan melalui medsos (media sosial) kami,” katanya Agus dalam keterangan tertulisnya.

Namun Agus mengakui, kendala yang dihadapi pihaknya terkait adanya jalur-jalur legal yang digunakan pendaki ilegal sehingga tidak termonitor.

“Harapan kami, semua pihak dapat bekerjasama dan mendukung penutupan pendakian ini demi keselamatan dan keamanan masyarakat,” katanya.

Dirinya pun berharap khususnya kepada masyarakat calon pendaki mengenai pemahaman dan kesadarannya tentang potensi bencana vulkanik yang membahayakan pendakian.

“InsyaAllah kami berusaha semaksimal mungkin, namun dibutuhkan dukungan, kerjasama dan pemahaman dari masyarakat,” kata Agus.

Baca Juga:Abdi Nagri Nganjang Ka Warga, Masyarakat Antusias Akses Layanan Publik dan Saksikan Wayang GolekAbdi Nagri Nganjang Ka Warga, Sekda Herman: Terobosan Dekatkan Layanan Publik kepada Masyarakat

Dalam surat edaran tersebut juga dijelaskan, untuk para calon pendaki yang sudah melakukan pendaftaran pada tanggal 14 April 2025 dan seterusnya pada website https://booking.gedepangrango.org agar dapat melakukan reschedule (perubahan jadwal) atau refund (pengembalian dana).

0 Komentar