Bolehkan ASN Tak Ngantor Rawat Ibu yang Sakit, Ini Penjelasan KDM 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat menghadiri kegiatan Jabar Nyaah Ka Indung di Pendopo Cianjur.(Cianjur Ekspres/Moch Nursidin)
0 Komentar

CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) boleh tidak bekerja di kantor apabila merawat ibunya yang sedang sakit. Menurutnya, hal itu bagian untuk menghormati dan berbakti kepada ibu.

Menurut KDM, bekerja bisa dilakukan di kantor atau di rumah tergantung jenis pekerjaannya. Manakala ibu ASN dalam keadaan sakit, bisa digantikan dengan pekerjaan lain.

“Jadi begini, bekerja udah bisa dilakukan di kantor atau di rumah tergantung jenis pekerjaannya. Manakala ibunya dalam keadaan tertentu sangat gawat, bisa digantikan dengan pekerjaan yang lain, dia fokus merawat ibunya dulu,” ujar KDM, di Pendopo Cianjur, Jumat 11 April 2025 lalu.

Baca Juga:Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik DuniaTingkat Kualitas Pertanian Cianjur, RK Dadan Surya Negara Minta Pemerintah Perhatikan Saluran Irigasi 

“Itu bagian dari kita menghormati seseorang untuk mengabdi pada ibunya. Nanti ada monitoringnya, sekarang kan era digital, bikin surat bisa di rumah, bikin laporan bisa di rumah,” sambung dia.

Menurutnya, kesempatan untuk merawat seorang ibu tidak datang dua kali, akan menyesal seumur hidup jika ditinggalkan oleh seorang ibu tanpa sempat merawatnya.

“Kesempatan tidak datang dua kali, menyesal hidup ditinggalkan seorang ibu tidak pernah mengurus, menyesal,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut dia, yang diinginkan Pemprov Jabar, yaitu membangun Jabar dengan pintar, para pegawainya mencintai ibu-ibunya, baik yang ada maupun yang sudah tiada.

“Yang sudah tiada diganti ibu-ibunya dengan yang baru, yang ada juga tidak ada masalah semakin menambah keberkahan. Dan yakinilah rezeki yang di keluarkan untuk mereka (ibu) tidak akan pernah mengurangi rezeki kita,” katanya.

“Karena yang disebut rezeki bukan hanya yang didapat, yang disebut rezeki itu ketenangan hidup, ketentraman jiwa, kesehatan raga, kesehatan rasa, dan kebahagiaan,” pungkasnya.

0 Komentar