CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Dalam beberapa tahun terakhir, istilah “Woman Support Woman” sering kali muncul di media sosial, seminar, hingga percakapan sehari-hari antarperempuan.
Frasa ini tidak hanya menjadi slogan, tapi juga gerakan yang memperjuangkan solidaritas antarperempuan di tengah berbagai tantangan sosial, budaya, dan ekonomi yang masih sering bersifat patriarkal. Tapi, sebenarnya apa arti dari “Woman Support Woman”?
Secara harfiah, Woman Support Woman berarti perempuan saling mendukung perempuan. Namun, makna sebenarnya jauh lebih dalam. Ini adalah bentuk empati, kepedulian, dan dukungan nyata dari satu perempuan kepada perempuan lain, dalam berbagai aspek kehidupan. Baik itu dalam karier, pendidikan, keluarga, hingga kesehatan mental.
Baca Juga:Contoh Soal Verbal Rekruitmen Bersama BUMN 2025GP Ansor: Arus Mudik 2025 Lebih Baik Berkat Sinergi Pemerintah dan Aparat
Gerakan ini muncul sebagai reaksi atas realita bahwa perempuan sering kali menjadi korban diskriminasi gender, tidak hanya dari laki-laki, tapi juga dari sesama perempuan. Woman Support Woman mengajak para perempuan untuk berhenti menjadi kompetitor satu sama lain dan mulai saling menguatkan.
Contoh Nyata Woman Support Woman
- Mendukung bisnis sesama perempuanMembeli produk dari usaha perempuan lokal atau membantu promosi mereka di media sosial.
- Memberi semangat dan validasiSaat teman perempuan mengalami kesulitan, cukup mendengarkan dan menyemangati sudah merupakan bentuk dukungan besar.
- Berbagi peluang dan ilmuMemberikan informasi lowongan pekerjaan, tips belajar, atau mentor sesama perempuan untuk maju bersama.
Tidak menghakimi pilihan hidup perempuan lain: Setiap perempuan punya jalan hidup masing-masing, dan saling menghormati adalah bentuk support yang penting.
Masih banyak perempuan yang menghadapi ketidaksetaraan dalam berbagai bidang. Dengan saling mendukung, perempuan bisa menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan kuat. Ketika satu perempuan maju, ia bisa membantu yang lain ikut berkembang. Gerakan ini bukan tentang menjatuhkan pihak lain, tetapi tentang membangun solidaritas yang saling menguatkan.