CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Seorang anak yatim piatu asal Cianjur resmi menjadi anak asuh Gubernur Jawa Barat yang siap membiayai penuh pendidikan dan kebutuhan hidupnya.
Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), menceritakan momen pertemuannya dengan seorang anak kecil di jalan. Anak tersebut diketahui bernama Anatasya Putri (13) yang tengah bingung menentukan masa depannya setelah kehilangan kedua orang tuanya.
“Tadi saya di jalan ketemu anak kecil yang mau SMP, kedua orang tuanya meninggal. Dia masih SD, tapi bawa HP. Saya tanya mau lanjut ke mana, dia bingung, tapi bilang pengen pesantren di Sukabumi,” ujarnya saat pidato di Taman Pancaniti Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat 11 April 2025.
Baca Juga:Dekatkan Pelayanan Publik kepada Masyarakat, Pemprov Jabar Gelar Abdi Nagri Nganjang ka WargaGubernur Jabar Siapkan Insentif Industri Hadapi Tekanan Ekonomi Global
Lanjutnya, dia pun memutuskan untuk menjadikan Anatasya sebagai anak asuhnya dan siap menanggung seluruh biaya pendidikan serta kebutuhan selama di pondok pesantren.
“Saya pesantrenin, nanti biaya pondok dan segala macam saya yang tanggung jawab, tapi dengan catatan tidak boleh pakai HP. Saya juga akan buatkan tabungan awal sebesar Rp20 juta untuk keperluan pembelajaran di pesantren,” ucapnya.
Sementara itu, Anatasya Putri (13), yang tinggal di Gang Rinjani II, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, mengaku sangat senang dan bangga bisa menjadi anak asuh KDM.
“Saya senang sekali, bangga juga. Awalnya saya ketemu KDM terus minta foto di dekat Aloha, lalu saya cerita kalau orang tua saya sudah meninggal. Setelah itu saya langsung diajak naik ke mobil bapak, lalu dibawa ke pendopo,” kata Anatasya kepada Cianjur Ekspres di Pendopo Cianjur.
Menurutnya, dalam perjalanan menuju Pendopo, Gubernur Jawa Barat bertanya mengenai kondisinya dan keinginan masa depannya.
“Bapak tanya orang tua saya meninggal kapan, terus sekolah saya gimana. Saya bilang ingin pesantren di Sukabumi, dan Alhamdulillah bapak langsung mau membiayai semuanya,” katanya
Sambung dia, rencananya uang tabungan sebesar Rp20 juta dari Gubernur itu akan digunakan untuk biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari selama di pesantren.