“Kembali lagi jangan sampai hanya usulan, tapi harus betul-betul kerjasama antara dua lembaga, satu sisi Dinas sosial karena memang salah satu syaratnya programnya lewat Kemensos, satu sisi dunia pendidikannya juga pertanggungjawabannya ada di Dinas Pendidikan. Kita juga belum tahu, apakah sudah sinkron belum dalam penentuan lokasi antara Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan,” katanya. Menurut Diki, pihaknya mungkin akan memanggil dan meminta penjelasan kepada dinas terkait dalam rapat kerja mengenai apakah lokasi yang sudah diajukan sesuai dengan datanya atau belum. Termasuk apakah sudah sosialisasi dengan kepala desa dan masyarakat setempat.
“Manfaatnya (Sekolah Rakyat) pasti besar, terutama mungkin untuk daerah Cianjur Selatan yang nota bene juga secara kualitas dari fisik bangunan juga banyak yang sudah perlu di renovasi atau dibangun kembali,” ucapnya.
“Saya sih lebih ingin Sekolah Rakyat ini sosialisasinya sampai ke tingkat desa, ada pertanggungjawaban bersama semua sektor. Bukan hanya Dinas Pendidikan ataupun Dinas Sosial tapi semua, karena ini kan Sekolah Rakyat tujuannya mengakomodir masyarakat yang kurang mampu ataupun tidak mampu, ataupun masyarakat yang putus sekolah, itu yang harus digarisbawahi. Saya sedikit khawatir kalau sosialisasinya belum sampai ke tingkat bawah,” pungkasnya.