CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Sub Koordinator Penyiapan dan Evaluasi Sumber Daya Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andi Susmanto mengatakan, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) geothermal Cipanas yang ada di wilayah Gunung Gede, Kecamatan Cipanas nantinya akan memasok energi untuk Pulau Jawa dan Bali.
PLTP Cipanas, kata dia, bisa dimanfaatkan langsung sebagai objek wisata seperti di PLPT Kamojang, Kabupaten Bandung. Juga pemanfaatan tidak langsung panas bumi untuk listrik yang dalam tahap awal ditarget mencapai 25 megawatt dari target 50 megawatt.
“Untuk kelistrikan, jaringannya terkoneksi untuk mengaliri Jawa-Bali. PLTP Cipanas mendukung Asta Cita nomor 2 dari Presiden RI, Prabowo Subianto yakni kemendirian energi,” ungkap Andi di salah satu restoran di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Langka! Bunga Bangkai di KRC Mekar Sempurna Dua Kali, Tingginya 3,1 MeterSosialisasi Empat Pilar, Isfhan: Paham Radikal dan Intoleran di Medsos jadi Tantangan Utama
Dia menjelaskan, energi baru dan terbarukan (EBT) panas bumi ini akan bersinergi dengan semua jenis bahan bakar fosil seperti minyak bumi, juga batu bara sebagai pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Semuanya dapat porsi, panas bumi sudah ada di dalam rencana penyediaan tenaga listrik. Begitu pula dengan energi lainnya,” jelasnya.
Rencana penyediaan energi panas bumi sendiri, sudah dicanangkan sejak 1980-an. Seperti PLTP Kamojang, Kabupaten Bandung yang menjadi PLTP pertama di Asia Tenggara dan mulai beroperasi sejak 1982.
Selain itu, terdapat beberapa proyek panas bumi lain di Jawa Barat yang berperan penting dalam transisi energi nasional, antara lain PLTP Wayang Windu, PLTP Kamojang, dan PLTP Salak.
“Prosesnya sudah sangat panjang, apalagi Indonesia ini memiliki kapasitas panas bumi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Dengan kapasitas terpasang mencapai 2,65 GW” kata Andi.
Dalam prosesnya, pemerintah dan pihak ketiga akan memberdayakan masyarakat sekitar lokasi PLTP, sesuai dengan bidang keahlian di setiap tahapan, mulai pembangunan hingga pembangkitan.
“Saat ini kan masih tahap awal, kegiatan infrastruktur. Kita akan mendorong masyarakat lokal untuk terlibat dalam pembangunan dan pembangkitan PLTP sesuai dengan keahliannya. Seperti yang sudah ada di wilayah lain,” jelasnya.