CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur telah melakukan evaluasi pascabanjir yang melanda wilayah Kecamatan Cilaku beberapa waktu lalu.
Alhasil, terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan banjir, diantaranya sampah yang menyumbat aliran sungai, penyempitan badan sungai akibat bangunan yang menjorok, serta adanya bangunan di atas sungai dan pendangkalan.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian menjelaskan, pihaknya telah berdiskusi dengan pemilik bangunan yang berdiri di atas sungai, dan mereka bersedia bangunan miliknya untuk membongkar.
Baca Juga:Animo Pemudik Kendaraan Listrik Diprediksi Meningkat, PLN Siapkan 1.000 Unit SPKLU di Jalur Trans Jawa-SumatraWarga Desa Terharu, PLN Hadir Membantu Pasca Banjir Bandang di Kabupaten Sukabumi
“Kita lihat ada beberapa titik penyebab banjir. Pertama, sampah yang nyangkut. Kedua, penyempitan badan sungai oleh bangunan yang menjorok. Lalu ada juga bangunan di atas sungai serta pendangkalan,” jelas Bupati kepada wartawan, Senin 10 Maret 2025.
Menurutnya, para pemilik bangunan di atas sungai tidak mengetahui kondisi tersebut sejak awal, karena mereka membeli bangunan dalam keadaan sudah berdiri di lokasi tersebut.
“Kita sudah bicara kepada pemilik bangunan, alhamdulillah mereka ikhlas untuk membongkar bangunannya. Sebetulnya mereka juga tidak tahu menahu, karena saat membeli, bangunan itu sudah dalam kondisi seperti itu,” katanya.
Bupati menegaskan bahwa Pemkab Cianjur akan melakukan penataan daerah aliran sungai guna mencegah banjir berulang. Namun, pendekatan yang digunakan akan tetap humanis dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat.
“Iya, pasti kita akan melakukan penataan daerah aliran sungai, tapi kita lakukan dengan pendekatan humanis. Kita lihat juga solusi terbaik untuk masyarakat, mengingat banjir ini sudah beberapa kali terjadi di tempat yang sama,” katanya.
BENCANA ALAM: Tampak salah seorang warga di Kecamatan Cilaku, sedang berbincang-bincang dengan Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian, belum lama ini.