Tatang menyebut, akibat ulah oknum petinggi Pertamina itu, membuat kepercayaanya hilang dan berencana untuk menggunakan produk BBM yang ditawarkan kompetitor Pertamina.
“Kemungkinan akan berpindah ke operator lain (produk lain) kalau kaya gini mah. Makanya Cianjur harus ada kompetitor Pertamina seperti di Bandung. Masyarakat berhak memilih,” ungkapnya.
Tatang percaya, dengan hadirnya SPBU selain Pertamina di Cianjur, juga akan menumbuhkan investasi.
Baca Juga:KCD Pendidikan VI Jabar Klarifikasi Status Kepala SMAN 1 CianjurSmansa Cianjur Study Tour ke Bali, Smancil Gagal ke Yogyakarta
Dia berharap, Pertamina bisa berbenah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat meskipun itu akan sulit dilakukan.
“Silakan berbenah, meskipun setelah terbukti menipu masyarakat, merugikan negara sampai triliunan, lalu memonopoli. Saya pun kadung tidak percaya lagi, apapun alasan mereka (Pertamina),” kata dia.
Senada, warga Kecamatan Cianjur, Angga Purwanda pun merasa tertipu dengan tersiarnya kabar dugaan pengoplosan Pertamax menggunakan Pertalite, juga kabar memberi Pertalite pewarna agar serupa Pertamax.
“Amat sangat kecewa, jadi selama ini saya hanya membeli Pertalite, lalu Rp 2.900 untuk membayar antrean dan pewarna. Jelas tertipu,” kata dia.
Angga mengaku, sejak belasan tahun lalu dirinya lebih banyak menggunakan Pertamax. Dia juga percaya dengan anjuran dealer motor yang menyarankan BBM dengan RON 92.
“Karena di tangki motor itu ada tertulis anjuran memakai RON 92. Lalu di dekat rumah ini ada Pertashop yang hanya menjual Pertamax. Lebih praktis walaupun lebih mahal dari Pertalite, dan tidak mengantre. Tapi ternyata kita tertipu,” jelasnya.
Pada akhirnya, dia meyakini para pengendara kendaraan bermotor, baik roda 2 dan roda 4 di Cianjur, secara terpaksa membeli BBM di Pertamina.
Baca Juga:Pengalaman Retret Kepala Daerah bagi Wahyu: Penuh Energi dan DisiplinGerakan Pangan Murah Diserbu Emak-emak
“Ya kalau di Cianjur kan tidak ada pilihan lain. Kompetitor Pertamina belum ada di Cianjur. Jadi ya terpaksa,” katanya.
Diketahui, secara resmi Pertamina merilis pernyataan resmi melalui Corporate Secretary Sub Holding Pertamina Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyebutkan, kualitas Pertamax dipastikan sesuai spesifikasi yang ditetapkan pemerintah yakni RON 92.
“Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92. Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” tulis Heppy pada Selasa, 25 Februari 2025.