Hilangnya Kepercayaan Rakyat akibat Skandal Dugaan Mega Korupsi Pertamina

Antre Pertalite
Suasana antrean Pertalite di salah satu SPBU yang ada di Cianjur pada Kamis, 27 Februari 2025.
0 Komentar

CIANJUR, Cianjur.jabarekspres.com – Akademisi Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Fahmi Iss Wahyudi menilai, terkuaknya skandal dugaan mega korupsi di Pertamina, akan berimbas pada hilangnya kepercayaan rakyat.

“Ditengah temuan dugaan korupsi dengan angka yang sangat fantastis, dengan asumsi kerugian negara Rp 193,7 triliun per tahun. Kalau diakumulasikan dalam belasan tahun terkahir, nilainya sangat fantastis dan layak sandingkan dengan APBN Indonesia. Tentu akan menghilangkan kepercayaan rakyat,” ungkap Wahyu saat dihubungi Cianjur Ekspres pada Rabu, 26 Februari 2025 kemarin.

Menurutnya, kepercayaan rakyat tidak hanya bisa dikembalikan dengan cara merilis keterangan humas, melainkan dengan kinerja.

Baca Juga:Skandal Dugaan Pertamax Oplosan, Hiswana Bakal Cek Depot PertaminaHiswana Migas: Dugaan BBM Oplosan ini Memalukan 

“Dalam beberapa hari, pekan, bulan ke depan, Pertamina harus membangun respon positif dalam hal kinerja. Terutama dengan pendekatan transparansi dan akuntabilitas keuangan, jangan terkesan eksklusif,” katanya.

Hal itu dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan sekaligus, baik yang tekait dengan skandal dugaan mega korupsi, termasuk anomali perusahaan monopolistik tapi laporan keuangannya yang cenderung merugi.

“Ini agak aneh. Jangan lupa, meskipun yang terjadi saat ini masih dugaan, tapi kasus korupsi di Pertamina bukan sekali ini saja. Di 2014 lalu pun oknum di jajaran Pertamina pernah tersandung kasus korupsi,” kata Fahmi.

Pertamina yang sifatnya monopolistik karena tidak ada perusahaan dalam negeri yang ada dan terlibat dalam bisnis sama, kini sudah memiliki kompetitor.

“Saat ini ada kompetitor, tapi karena Pertamina adalah BUMN, sehingga memiliki keuntungan dengan bisa menetapkan harga. Kita ketahui, kompetitor Pertamina itu diatur agar tidak menjual BBM dengan harga lebih murah dari Pertamina,” kata dia.

Dengan adanya skandal dugaan mega korupsi ini, meskipun Pertamina bisa memonopoli harga kompetitor, maka publik pun akan memiliki kecenderungan untuk beralih.

“Karena perusahaan swasta yang jadi kompetitor ini lebih menjanjikan keamanan, keaslian, dan sebagainya,” katanya

Baca Juga:Skandal Dugaan Pertamax Oplosan Membuat Warga Merasa TertipuKCD Pendidikan VI Jabar Klarifikasi Status Kepala SMAN 1 Cianjur

Maka, imbas dari skandal ini, Kementerian BUMN perlu memperketat pengawasan terhadap kinerja dan keuangan Pertamina.

Dirinya pun mengapresiasi kinerja Kejagung RI yang berhasil mengungkap dan memproses hukum dugaan korupsi skala yang sangat besar.

0 Komentar